Rabu 09 Aug 2023 08:11 WIB

Rusia Kritik Tekanan Barat pada Iran

Rusia mendukung Iran dalam menolak upaya Barat mempertahankan sanksi pada Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.
Foto: Iranian Defense Ministry via AP
Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendukung Iran dalam menolak upaya Barat mempertahankan sanksi pada Iran. Meski kesepakatan nuklir 2015 yang bertujuan untuk menahan program nuklir Teheran akan mencabut sanksi-sanksi tersebut.

Setelah deputi menteri luar negeri Iran dan Rusia bertemu di Teheran. Pada Selasa (8/8/2023) Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow dan Teheran meyakini kegagalan dalam implementasi perjanjian nuklir Iran disebabkan kebijakan salah 'tekanan maksimal' yang dikejar Amerika Serikat dan mereka yang berpikir serupa.

Baca Juga

Pada tahun 2018 lalu mantan Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan yang dikenal Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Sanksi-sanksi terhadap Iran kembali dijatuhkan dan hubungan Iran dan Barat semakin memburuk sejak saat itu, Teheran juga mempercepat pengembangan program nuklirnya.

Namun Rusia yang menandatangani JCPOA dengan AS, Cina, Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa mempererat hubungan dengan Iran sejak menginvasi Ukraina. Perang yang Rusia sebut "operasi militer khusus" itu memperburuk hubungan Rusia dengan Barat ke titik terendahnya dalam beberapa dekade terakhir.

Tiga alasan Eropa pertahankan sanksi ... 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement