Rabu 09 Aug 2023 18:36 WIB

Badai Khanun Bergerak Menuju Korsel

Badai Khanun kemungkinan akan membelah pusat negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Badan cuaca Korea Selatan mengatakan, topan Khanun dapat memiliki dampak yang cukup besar karena kemungkinan akan membelah pusat negara
Foto: AP
Badan cuaca Korea Selatan mengatakan, topan Khanun dapat memiliki dampak yang cukup besar karena kemungkinan akan membelah pusat negara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Puluhan penerbangan dan layanan feri di Korea Selatan dihentikan pada Rabu (9/8/2023) menjelang badai tropis yang telah menurunkan hujan lebat di pulau-pulau barat daya Jepang selama lebih dari seminggu. Hujan lebat dan angin topan Khanun diperkirakan akan tiba di wilayah selatan dan timur Korea Selatan pada Rabu sore.

 

Baca Juga

Topan tersebut diperkirakan akan mencapai Pulau Jeju beberapa jam kemudian dan mendarat di dekat pelabuhan daratan Tongyeong pada Kamis (10/8/2023) pagi.

 

Badan cuaca Korea Selatan mengatakan, topan Khanun dapat memiliki dampak yang cukup besar karena kemungkinan akan membelah pusat negara selama beberapa jam, dengan mata badai menyapu Ibu Kota Seoul, sementara angin bertiup dengan kecepatan 90 hingga 154 kpj.

 

Badai diperkirakan akan menyebabkan hujan antara 10 hingga 40 sentimeter di wilayah selatan dan tengah Korea Selatan, dan sebanyak 60 sentimeter di wilayah pegunungan timur negara itu hingga Jumat (11/8/2023).  

 

Administrasi Meteorologi Korea mengukur badai Khanun pada kekuatan topan dengan kecepatan angin maksimum 126 kph (78 mph) pada Rabu pukul 14:10 waktu setempat, saat melewati perairan 300 kilometer (186 mil) tenggara Jeju sambil bergerak ke utara dengan kecepatan 16 kpj (10 mph).

 

Angin bertiup semakin kencang di Jeju pada pukul 14:10 waktu setempat dengan kecepatan maksimum 86 kilometer per jam (53 mph), sementara hujan dengan intensitas 10 sentimeter (3,9 inci) turun di dekat Kota Seogwipo di sisi selatan Jeju. Angin juga bertiup di beberapa daerah daratan selatan, termasuk kota pelabuhan Yeosu, dengan kecepatan mencapai 86 kph (53 mph).

 

Jepang mengukur badai Khanun sebagai badai tropis yang parah dengan kecepatan angin 108 kpj (67 mph) dan hembusan lebih tinggi.  Peringatan untuk kondisi badai, potensi banjir, dan risiko lainnya dikeluarkan untuk bagian barat daya Pulau Kyushu di selatan Jepang dan daerah sekitarnya.

 

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol telah meminta para pejabat untuk mengambil langkah pencegahan bencana dan evakuasi. Korporasi Bandara Korea mengatakan, setidaknya 144 penerbangan masuk dan keluar dari Jeju dibatalkan pada pukul 11 ​​​​pagi saat Khanun mendekat.  Layanan feri yang menghubungkan pulau itu dengan pelabuhan daratan juga dibatalkan sementara pihak berwenang menutup setidaknya 39 jalan, 26 tempat parkir tepi sungai, dan 613 jalur pendakian secara nasional sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang lebih luas.

 

Badai Khanun menyebabkan peserta Jambore Pramuka Dunia dievakuasi dari perkemahan pesisir di barat daya Buan.  Pejabat setempat pada Selasa (8/8/2023) mengerahkan lebih dari 1.000 bus untuk memidahkan 37.000 anggota pramuka global ke asrama universitas, pusat pelatihan pemerintah dan perusahaan, serta hotel di Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya.

 

Sementara penyelenggara mengatakan, jambore akan berlanjut dalam bentuk acara dan kegiatan budaya, termasuk konser K-Pop di Seoul pada Jumat untuk upacara penutupan. Sementara semua kegiatan di luar ruangan akan dilarang mulai Kamis hingga badai berlalu.

 

Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, Lee Sang-min berharap konser K-Pop akan diadakan seperti yang direncanakan di stadion sepak bola Seoul pada Jumat malam. Lee mengakui bahwa badai mungkin dapat mempersulit pengaturan panggung dan pekerjaan persiapan lainnya.

 

"Jika topan masih berpengaruh saat itu san kondisinya tidak ideal untuk mendukung pelaksanaan konser, maka kami harus mempertimbangkan untuk membatalkan terlebih dahulu," kata Lee.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement