Rabu 09 Aug 2023 21:38 WIB

Rusia Sebut Polandia dan Ukraina akan Bentuk Unit Militer Gabungan

Polandia dinilai telah menjadi alat utama kebijakan anti-Rusia oleh Amerika.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Polandia Andrzej Duda (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) selama pertemuan mereka di bandara di Jasionka, Polandia, 22 Desember 2022.
Foto: EPA-EFE/Jakub Szymczuk/KPRP HANDOUT HANDOUT
Presiden Polandia Andrzej Duda (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) selama pertemuan mereka di bandara di Jasionka, Polandia, 22 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Angkatan Darat Sergey Shoigu mengatakan pihaknya mendapat informasi bila Polandia berencana membentuk unit militer gabungan bersama Ukraina. Alasan pembentukan unit militer gabungan tersebut adalah demi  keamanan, namun ia mengatakan ada motif tersembunyi dibaliknya yakni untuk menduduki Ukraina barat.

Shoigu mengingatkan agar ini menjadi perhatian, khususnya pada bahaya yang terkait dengan militerisasi Polandia. "Ada rencana untuk menciptakan apa yang disebut formasi permanen Polandia-Ukraina yang seolah-olah untuk memastikan keamanan Ukraina Barat, tetapi pada kenyataannya - untuk pendudukan selanjutnya di wilayah ini," katanya sebagaimana dilansir dari media TASS, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Shoigu menambahkan bahwa Polandia telah menjadi alat utama kebijakan anti-Rusia oleh Amerika. "Risiko yang ada terkait dengan militerisasi Polandia, yang telah menjadi instrumen utama kebijakan anti-Rusia oleh Amerika Serikat," katanya.

Hal ini diperkuat dengan keinginan Warsawa yang mengumumkan niatnya untuk membangun 'tentara paling kuat di benua itu' sebagaimana  yang diklaim oleh Polandia. Dalam kaitan ini, pembelian senjata berskala besar dari AS, Inggris, dan Korea Selatan telah dimulai.

"Termasuk tank, sistem artileri, sistem pertahanan udara dan anti-pesawat terbang, serta pesawat tempur," kata pejabat tinggi pertahanan Rusia itu.

Pada tanggal 1 Agustus 2023 lalu, Kementerian Pertahanan Polandia mengumumkan keputusan untuk mengirim lebih banyak pasukan dan helikopter tempur ke perbatasan dengan Belarusia. Langkah ini setelah Warsawa menuduh helikopter Belarusia melanggar perbatasan udara negara itu. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada tanggal 2 Agustus 2023, bahwa gagasan bahwa Polandia memiliki klaim atas Ukraina Barat telah merasuk ke dalam masyarakat Polandia.

Pada 21 Juli, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin mengatakan dalam sebuah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwa Polandia dapat menguasai wilayah barat Ukraina dengan mengerahkan pasukannya di sana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement