Jumat 11 Aug 2023 08:09 WIB

Rusia: Beberapa Negara Asia-Pasifik Siap Fasilitasi Ekspansi NATO ke Kawasan

Rusia waspada dan mengawasi perkembangan ekspansi NATO di Asia Pasifik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Bendera finlandia di antara bendera negara anggota NATO.
Foto: EPA-EFE/JOHANNA GERON / POOL
Bendera finlandia di antara bendera negara anggota NATO.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Perwakilan Tetap Rusia untuk ASEAN, Yevgeny Zagainov, mengatakan beberapa negara Asia-Pasifik bersedia memfasilitasi ekspansi Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke kawasan tersebut. Dia menyebut Moskow akan terus mencermati perkembangan situasi.

“Sejumlah negara Asia-Pasifik siap memfasilitasi promosi agenda Euro-Atlantic NATO. Karena itu penting untuk tetap waspada dan mengawasi situasi,” ujar Zagainov dalam pengarahan daring, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga

“Mengenai siapa 'kuda trojan' di wilayah ini (Asia-Pasifik), kami biasanya berbicara tentang negara-negara seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan," kata Zagainov menambahkan.

Pada Mei lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengakui rencana NATO membuka kantor penghubung di negaranya. Kendati demikian, Kishida menegaskan, Jepang tak memiliki rencana menjadi anggota atau semi-anggota dari aliansi pertahanan yang sudah berdiri sejak 1949 tersebut.

Meski mengetahui adanya rencana pembukaan kantor NATO di Jepang, Kishida belum memiliki informasi detail mengenai hal tersebut. “Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat NATO mengenai pendirian kantor tersebut,” ujar Kishida saat berbicara di parlemen Jepang, 24 Mei 2023 lalu.

Rusia telah memberikan respons negatif atas rencana NATO membuka kantor penghubung di Jepang. Moskow menilai, rencana itu menunjukkan niat NATO melanjutkan militerisasi di kawasan Asia-Pasifik.

“Niat NATO untuk membuka kantor di ibu kota Jepang adalah bukti lain dari ambisi global aliansi serta rencana untuk secara serius bercokol di Asia-Pasifik, untuk menyebarkan format NATO-sentris dengan muatan anti-Rusia dan anti-Cina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan pers 10 Mei 2023 lalu.

Zakharova pun memperingatkan secara tersirat tentang efek negatif dari masuknya NATO ke kawasan Asia-Pasifik. “Kami yakin bahwa kemajuan NATO di Asia akan mengarah pada militerisasi kawasan ini dan penumpukan kebuntuan blok tersebut,” ucapnya.

Jepang adalah salah satu negara Asia yang secara aktif memperluas kerja samanya dengan NATO. Pada 2022, Perdana Menteri Fumio Kishida menjadi perdana menteri pertama Negeri Sakura yang berpartisipasi dalam KTT NATO. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Jepang memutuskan membuat kantor misinya untuk NATO. Kantor misi tersebut terpisah dari Kedutaan Besar Jepang di Brussels, Belgia. Pemisahan itu meningkatkan status kantor misi Jepang untuk NATO.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement