REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Partai Construye yang merupakan partai kandidat presiden Ekuador yang terbunuh, Fernando Villavicencio telah memilih calon pengganti. Pada Sabtu (12/8/2023), Partai Construye telah menunjuk Andrea Gonzalez untuk menggantikan Villavicencio yang tewas ditembak.
Istri mendiang Villavicencio, Veronica Sarauz mengkritik penggantian kandidat presiden itu melanggar hukum. Sarauz menggambarkan keputusan partai untuk menunjuk Gonzalez sebagai pengganti adalah langkah yang sewenang-wenang. Sarauz mengatakan, langkah itu melanggar undang-undang yang melarang calon wakil presiden untuk mundur. Sarauz menganggap negara bertanggung jawab langsung atas pembunuhan suaminya.
"Pemerintah masih harus memberikan banyak jawaban atas semua yang terjadi," kata Sarauz, yang tiba di konferensi pers dengan pengawalan polisi bersenjata dan mengenakan rompi anti peluru dan helm.
Villavicencio tewas ditembak mati pekan lalu setelah meninggalkan acara kampanye di Ibu Kota Quito. Pembunuhan ini terjadi sekitar dua pekan menjelang pemilu.
Polisi mengatakan, ada enam tersangka yang terlibat dalam penembakan terhadap Villavicencio. Para tersangka adalah warga negara Kolombia dan berkaitan dengan kelompok kejahatan terorganisir. Enam pelaku itu didakwa dengan pembunuhan dan berada di balik jeruji besi selama penyelidikan berlanjut
Dewan pemilihan nasional masih harus menyetujui calon pengganti Villavicencio. Gonzalez adalah seorang aktivis lingkungan yang sebelumnya tidak memegang jabatan publik. Dia dipilih oleh Villavicencio untuk mencalonkan diri dalam pemilihan cepat yang diminta oleh Presiden Guillermo Lasso.
Sementara itu surat suara telah dicetak. Menurut undang-undang, suara untuk Villavicencio akan secara otomatis dialihkan ke kandidat pengganti yang diajukan oleh partai. Ekuador akan menggelar pemilu pada 20 Agustus 2023. Ekuador telah menyaksikan gelombang kekerasan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk peningkatan tajam dalam tingkat pembunuhan.