REPUBLIKA.CO.ID, Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung merupakan konflik rumit dengan sejarah panjang. Perang ini dimulai pada 24 Februari 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina usai menumpuk pasukannya di perbatasan Ukraina.
Invasi ini menyebabkan krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, dengan lebih dari 8 juta orang Ukraina terpaksa keluar dari negaranya dan seperempat lagi penduduknya terlantar.
Perang ini berdampak signifikan pada ekonomi global, menyebabkan harga energi naik dan mengganggu rantai pasokan. Perang juga berdampak besar pada lanskap keamanan global. Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan kehadiran militernya di Eropa Timur, sementara Amerika Serikat (AS) memberikan miliaran dolar bantuan militer ke Ukraina.
Perang masih berlangsung, dan belum jelas kapan akan berakhir. Namun, para pakar berpendapat perang ini akan berdampak permanen pada Ukraina, Rusia, dan dunia.
Akar Perang Rusia-Ukraina dapat ditelusuri kembali ke runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Ketika Uni Soviet dibubarkan, Ukraina menjadi negara merdeka. Namun, Rusia tidak pernah sepenuhnya menerima kemerdekaan Ukraina, dan berusaha untuk mempertahankan pengaruhnya di negara itu.
Pada tahun 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina. Penggabungan itu dikecam keras oleh dunia internasional, tetapi Rusia menolak menyerahkan kendali atas Krimea.
Pada tahun 2014, Rusia juga mendukung separatis di Ukraina timur, yang melancarkan perang melawan pemerintah Ukraina. Perang di Donbas menewaskan lebih dari 10.000 orang dan menewaskan jutaan orang lainnya.
Pada Februari 2022, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Invasi ini disambut dengan perlawanan sengit dari pasukan Ukraina, dan menyebabkan krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Perang Rusia-Ukraina merupakan peristiwa geopolitik dengan konsekuensi yang meluas. Konflik ini menjadi ujian pada kekuatan tatanan internasional, dan berpotensi merusak stabilitas Eropa dan dunia. Meski hasil perang masih belum pasti, tetapi banyak pakar yang sepakat perang ini akan berdampak permanen pada perjalanan sejarah Ukraina, Rusia dan dunia.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang kemungkinan akan membentuk hasil perang:
Kekuatan perlawanan Ukraina: Militer Ukraina memberikan perlawanan yang jauh lebih kuat daripada yang banyak orang duga. Mempersulit Rusia untuk mencapai tujuannya, dan meningkatkan kemungkinan bahwa perang dapat berlarut-larut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tingkat dukungan internasional untuk Ukraina: Amerika Serikat dan sekutunya memberikan miliaran dolar bantuan militer ke Ukraina, dan mereka memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia. Dukungan ini menjadi penting bagi kemampuan Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Kesediaan Rusia untuk menurunkan eskalasi konflik: Rusia memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir jika mereka merasa "kepentingan vital" mereka terancam. Hal ini meningkatkan risiko perang menjadi konflik yang lebih luas, dengan konsekuensi yang berpotensi menghancurkan.