Jumat 18 Aug 2023 07:16 WIB

Perjalanan Prancis Sebagai Kekuatan Eropa

Akar politik modern Prancis dapat ditelusuri kembali mulai dari Abad Pencerahan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pria menyeberang jalan dengan bendera Prancis di tangannya. ilustrasi
Foto: AP/Lewis Joly
Seorang pria menyeberang jalan dengan bendera Prancis di tangannya. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sejarah politik modern di Prancis adalah narasi menarik yang berlangsung selama berabad-abad penuh gejolak, revolusi, pergeseran ideologi, dan transformasi sosial. Mulai dari era Pencerahan hingga pendirian Republik Kelima, perjalanan politik Prancis membentuk identitas, tata pemerintahan, dan pengaruh global negara ini.

Akar politik modern Prancis dapat ditelusuri kembali mulai dari Abad Pencerahan, periode fermentasi intelektual pada abad ke-18 yang ditandai  eksplorasi akal budi, hak individu, dan demokrasi. Pemikir Pencerahan seperti Voltaire, Rousseau, dan Montesquieu menantang monarki absolut dan menganjurkan pemisahan kekuasaan dan supremasi hukum. Ide-ide mereka membentuk dasar semangat revolusioner yang kemudian melanda Prancis.

Baca Juga

Akhir abad ke-18 menyaksikan salah satu momen yang paling menentukan dalam sejarah Prancis: Revolusi Prancis tahun 1789. Revolusi ini menandai penggulingan monarki Bourbon, pendirian republik, dan dimulainya perubahan politik, sosial, dan budaya yang jauh merata.

Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara, diadopsi pada tahun 1789, menyematkan prinsip-prinsip kesetaraan, kebebasan, dan persaudaraan yang akan memiliki dampak jangka panjang pada politik modern Prancis.

Semangat revolusi mengarah pada kebangkitan Napoleon Bonaparte, yang berkuasa sebagai Konsul Pertama dan kemudian Kaisar. Kode Napoleon, kerangka hukum komprehensif, memperkenalkan konsep-konsep kesetaraan di hadapan hukum, hak milik, dan kebebasan beragama.

Meskipun kesuksesan militer, ambisi Napoleon akhirnya mengakibatkan kejatuhan, dan Prancis dipulihkan menjadi monarki di bawah Louis XVIII setelah kekalahan Napoleon di Waterloo.

Abad ke-19 menyaksikan pendirian monarki konstitusional, diikuti oleh bangkitnya Monarki Juli di bawah Louis-Philippe. Namun, ketidakpuasan dan gejolak sosial tetap ada, yang mengakibatkan Revolusi 1848 dan proklamasi Republik Kedua.

Pemilihan umum hak pilih universal laki-laki diperkenalkan, menandai langkah penting menuju tata pemerintahan demokratis.

Republik Kedua singkat, dan Prancis bertransisi ke Kekaisaran Kedua di bawah Napoleon III. Periode ini menyaksikan modernisasi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi dicemari oleh Perang Prancis-Prusia 1870-1871, yang berakhir dengan jatuhnya kekaisaran dan pendirian Republik Ketiga.

Republik Ketiga, didirikan pada tahun 1871, bertahan melalui tantangan awal abad ke-20, termasuk Perang Dunia I. Ia menghadapi masalah ketidakstabilan politik, fluktuasi ekonomi, dan ketegangan sosial. Periode antar perang menyaksikan polarisasi politik, kesulitan ekonomi, dan munculnya gerakan ekstremis.

Trauma Perang Dunia II berdampak mendalam pada Prancis. Pendudukan Nazi dan rezim Vichy kolaborator menyebabkan periode introspeksi nasional. Tahun-tahun pasca perang menyaksikan pendirian Republik Keempat, yang bertujuan untuk membangun kembali negara dan mengembalikan tata pemerintahan demokratis.

Pendirian Republik Kelima pada tahun 1958 menandai momen penting dalam politik modern Prancis. Kepemimpinan Presiden Charles de Gaulle menekankan kekuasaan eksekutif yang kuat, konstitusi baru, dan fokus pada persatuan nasional. Kebijakan luar negeri De Gaulle bertujuan untuk mempertahankan pengaruh global Prancis dan mempromosikan integrasi Eropa.

Akhir abad ke-20 melihat Prancis berjuang dengan gerakan sosial, termasuk protes Mei 1968 yang menyerukan perubahan politik dan budaya. Era ini juga menyaksikan tantangan ekonomi, upaya modernisasi, dan perdebatan tentang imigrasi dan multikulturalisme.

Prancis menjadi pemain kunci di Uni Eropa (UE), berpartisipasi dalam upaya untuk mempromosikan kerjasama regional dan integrasi ekonomi. Negara ini juga memiliki peran yang signifikan dalam diplomasi global, terutama dalam masalah seperti perubahan iklim, keamanan, dan hubungan internasional.

Politik modern Prancis terus menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perdebatan tentang identitas nasional, sekularisme, dan koherensi sosial. Isu seperti terorisme, disparitas ekonomi, dan imigrasi memicu diskusi tentang keseimbangan antara hak individu dan keamanan kolektif.

Sejarah politik modern di Prancis adalah bukti semangat revolusi yang abadi, penyelidikan intelektual, dan perubahan sosial. Dari ideal Pencerahan yang mengilhami Revolusi Prancis hingga pendirian Republik Kelima, perjalanan politik Prancis mencerminkan evolusi konstan sebagai tanggapan terhadap dinamika yang berubah dalam dunia modern. 

Saat ini Prancis menjelajahi kompleksitas abad ke-21, sejarahnya mengingatkan pada kekuatan gagasan, ketahanan lembaga demokratis, dan perjuangan untuk masyarakat yang adil dan berkeadilan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement