Jumat 18 Aug 2023 20:34 WIB

China Dikabarkan Bangun Landasan Pacu di Pulau Sengketa Laut China Selatan

Landasan pacu yang dibangun China tertangkap gambar satelit.

China dikabarkan sedang membangun landasan pacu di sebuah pulau yang saat ini masih dalam sengketa di Laut China Selatan.
Foto: EPA-EFE/STR
China dikabarkan sedang membangun landasan pacu di sebuah pulau yang saat ini masih dalam sengketa di Laut China Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- China tampaknya sedang membangun landasan pacu di sebuah pulau yang disengketakan di Laut China Selatan, sebuah surat kabar Hong Kong melaporkan, Jumat (18/8/2023), berdasarkan gambar satelit. Surat kabar The South China Morning Post mengatakan, pembangunan landasan terbang sepanjang 630 meter itu sudah terlihat bulan lalu di Pulau Triton, bagian dari Kepulauan Paracel yang disengketakan. 

Pembangunan tersebut terungkap dalam foto satelit yang diambil oleh Badan Antariksa Eropa. Pulau Triton, pulau yang berada di paling selatan dan paling barat Kepulauan Paracel, telah berada di bawah kendali China sejak 1974. Kepulauan Paracel juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan.

Baca Juga

Otoritas Vietnam dan China belum menanggapi permintaan komentar, menurut laporan surat kabar itu. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, dalam konferensi pers pada Jumat membela pembangunan landasan pacu di pulau tersebut dengan mengatakan bahwa Pulau Triton adalah bagian dari wilayah yang tidak terpisahkan dengan China.

Dia menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan Beijing di pulau tersebut sejalan dengan hukum internasional. China dan Vietnam terlibat sengketa teritorial atas Laut Cina Selatan. Pada April, Beijing membuka restoran yang menjual hidangan rebusan panas di Pulau Woody, pulau terbesar di Kepulauan Paracel, yang memicu kritik dari Hanoi.

China juga telah membangun landasan pacu di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan, yang juga menjadi wilayah yang diklaim oleh Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement