Jumat 25 Aug 2023 12:49 WIB

Raisi: Iran Dukung Upaya Dedolarisasi oleh BRICS

Saat ini kepercayaan global terhadap efektivitas BRICS semakin meningkat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Iran, Ebrahim Raisi menjadi salah satu pemimpin dunia yang diundang ke KTT BRICS ke-15.
Foto: AP
Presiden Iran, Ebrahim Raisi menjadi salah satu pemimpin dunia yang diundang ke KTT BRICS ke-15.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan negaranya mendukung upaya BRICS untuk menghilangkan ketergantungan pada dolar AS. Saat ini Iran diketahui sudah diterima menjadi anggota baru BRICS.

“Republik Islam Iran dengan tegas mendukung keberhasilan upaya BRICS sejalan dengan de-dolarisasi dari perdagangan dan interaksi ekonomi antar anggota dan juga penggunaan mata uang lokal,” kata Raisi saat menghadiri KTT BRICS, Kamis (24/8/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia pun mengapresiasi keputusan BRICS untuk memperluas keanggotaan. Menurutnya, saat ini kepercayaan global terhadap efektivitas BRICS semakin meningkat. “BRICS dapat membantu memecahkan permasalahan komunitas internasional,” ujar Raisi.

Pada Kamis lalu, Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa telah mengumumkan bahwa BRICS akan menerima enam anggota baru. “Kami memutuskan untuk mengundang Argentina, Mesir, Republik Demokratik, Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan UEA untuk menjadi anggota penuh BRICS. Keanggotaan akan berlaku mulai 1 Januari 2024,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, keputusan untuk menerima enam negara tersebut sebagai anggota diambil secara konsensus oleh lima negara anggota saat ini, yaitu Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afsel. “Kami mengambil keputusan secara konsensus dan telah menyetujui prinsip pedoman, standar, kriteria, dan prosedur eskpansi BRICS,” ujar Ramaphosa.

BRICS menggelar KTT ke-15 di Johannesburg, Afsel, pada Selasa hingga Kamis pekan ini. Sebelum dan selama KTT berlangsung, isu ekspansi keanggotaan telah berembus kuat. Afsel selaku tuan rumah sudah secara terbuka mendukung gagasan perluasan anggota BRICS. India, Brasil, dan Cina pun satu suara dengan Afsel.

Ramaphosa sempat menyampaikan bahwa lebih dari 20 negara telah mengajukan permohonan keanggotaan BRICS. Indonesia pun kerap disebut sebagai negara yang berminat bergabung dengan koalisi yang terbentuk pada 2009 itu.

Isu Dedolarisasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement