Ahad 27 Aug 2023 05:00 WIB

Penumpang di Bandara Kenya Telantar Akibat Pemadaman Listrik

Kenya mengalami pemadaman listrik nasional pada Jumat malam.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan. Pemadaman listrik yang meluas menyebabkan penumpang di bandara utama di Nairobi, Kenya, terlantar.
Ilustrasi penerbangan. Pemadaman listrik yang meluas menyebabkan penumpang di bandara utama di Nairobi, Kenya, terlantar.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Menteri Transportasi Kenya, Kipchumba Murkomen pada Jumat (26/8/2023) malam meminta maaf karena pemadaman listrik yang meluas menyebabkan penumpang di bandara utama di Nairobi telantar. Kenya mengalami pemadaman listrik nasional pada Jumat sekitar pukul 21.45 waktu setempat.  

Perusahaan distribusi listrik, Kenya Power mengatakan pemadamam listrik terjadi karena gangguan sistem, yang menyebabkan hilangnya pasokan listrik dalam jumlah besar. Foto penumpang  yang duduk dalam kegelapan di Bandara Internasional Jomo Kenyatta (JKIA) beredar luas di media sosial. 

Baca Juga

Operator bandara Otoritas Bandara Kenya mengatakan salah satu generator cadangan di fasilitas tersebut tidak berfungsi. “Saya sangat menyesal atas apa yang terjadi di JKIA dengan pemadaman listrik. Tidak ada alasan yang patut dilaporkan dan tidak ada alasan mengapa bandara kami berada dalam kegelapan," ujar Murkomen.

Bandara JKIA merupakan pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pebisnis ke Kenya. Pemadaman listrik juga berdampak pada jadwal penerbangan.

Pejabat di maskapai nasional Kenya Airways tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Kenya Power mengatakan, pihaknya telah memulihkan pasokan listrik ke bandara, lima jam setelah insiden dimulai.  Banyak rumah dan tempat usaha masih mati listrik selama lebih dari 12 jam setelah pemadaman listrik dimulai.

Pmadaman listrik yang meluas kerap terjadi di Kenya. Namun pemadaman listrik jarang berdampak pada operasional bandara, dan tidak ada laporan mengenai kejadian serupa dalam beberapa waktu terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement