Ahad 27 Aug 2023 17:27 WIB

Fiji Minta Negara Kepulauan Pasifik Bersatu Tolak Pembuangan Limbah PLTN Fukushima

Sebelum Fiji, Cina juga telah menyampaikan protes keras atas keputusan Jepang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Jepang telah memulai proses pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik pada Kamis (24/8/2023) lalu.
Foto:

Jepang telah memulai proses pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik pada Kamis (24/8/2023). Dalam video langsung dari ruang kendali di PLTN Fukushima pada Kamis lalu, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menunjukkan seorang anggota staf mengaktifkan pompa pembuangan ke laut. “Pompa Air Laut A diaktifkan,” kata operator utama.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengizinkan keputusan Jepang membuang air limbah radioaktif PLTN Fukushima ke laut. Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan, tim dari lembaganya diterjunkan langsung ke lapangan untuk memantau proses pembuangan. “Para ahli IAEA berada di lapangan untuk menjadi mata komunitas internasional dan memastikan bahwa pelepasan dilakukan sesuai rencana sesuai dengan standar keselamatan IAEA,” ucapnya.

IAEA mengungkapkan, mereka akan meluncurkan halaman web untuk menyediakan data langsung mengenai pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima. IAEA menegaskan, tim pakarnya akan hadir di lokasi selama proses pembuangan berlangsung.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima sangat diperlukan dan tidak dapat ditunda. Dia mencatat bahwa percobaan penghilangan sejumlah kecil puing-puing yang meleleh dari reaktor No.2 direncanakan akan dilakukan akhir tahun ini dengan menggunakan lengan robot raksasa yang dikendalikan dari jarak jauh.

Sebanyak tiga reaktor di PLTN Fukushima hancur saat Jepang dilanda gempa dan tsunami pada 2011. Pelepasan sejumlah besar radiasi tak terhindarkan akibat kejadian tersebut. Dibutuhkan lebih dari 1 juta ton air untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang meleleh. Air yang telah digunakan dalam proses pendinginan memiliki kandungan radioaktif yang kuat. Kini sekitar 1,37 juta ton air telah terkumpul di tangka-tangki PLTN Fukushima. Pembuangan air adalah langkah tak terhindarkan dalam proses penonaktifan pembangkit nuklir tersebut.

Pada Mei 2022, Badan Pengawas Nuklir Jepang (BPNJ) menyetujui rencana operator PLTN Fukushima untuk melepaskan air limbah radioaktif ke laut pada 2023. BPNJ menyebut, air limbah telah diolah dengan metode yang aman dan berisiko minimal bagi lingkungan.

Pemerintah Jepang dan TEPCO sempat menyampaikan bahwa lebih dari 60 isotop, kecuali tritium, yang kadarnya harus ditanggulangi, telah diturunkan sehingga memenuhi standar keamanan. Menurut mereka, tritium juga tergolong aman jika tercampur air laut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement