REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Penyelidik Rusia mengatakan pada Ahad (27/8/2023), tes genetik telah mengkonfirmasi bahwa kepala kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin termasuk di antara 10 orang yang mati dalam kecelakaan pesawat pekan lalu. Badan penerbangan Rusia sebelumnya telah mempublikasikan penumpang yang berada di pesawat jet pribadi yang jatuh di wilayah Tver barat laut Moskow pada 22 Agustus.
“Sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat di wilayah Tver, pemeriksaan genetik molekuler telah selesai,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, identitas 10 orang yang meninggal telah diketahui. Mereka sesuai dengan daftar yang tercantum dalam lembar penerbangan.
Ada beberapa spekulasi, terutama di saluran Telegram pro-Wagner, mengenai nasib Prigozhin benar-benar berada dalam penerbangan yang kecelakaan itu. Bos Wagner ini diketahui melakukan berbagai tindakan pengamanan untuk mengantisipasi kemungkinan upaya pembunuhan terhadap dirinya.
Warga Moskow meletakkan bunga pada di monumen darurat pada Ahad. Area itu dihiasi dengan bendera Rusia dan foto-foto yang dipasang tidak jauh dari Kremlin untuk mengenang Prigozhin dan pendiri Wagner Dmitry Utkin yang juga meninggal dalam kecelakaan itu.
“Saya sudah terbiasa dengan rekan-rekan seperjuangan yang sekarat,” kata Dmitry Karpov yang mengenakan seragam militer.
Karpov menyatakan, bahwa Prigozhin telah menunjukkan melalui tindakannya segala sesuatu yang harus dilakukan di masa perang. “Orang-orang seperti itu tetap ada dalam sejarah sebagai contoh, ujarnya.
Pria lain yang datang untuk memberikan penghormatan Alexander Dykhov menyinggung kritik Presiden Vladimir Putin atas kesalahan Prigozhin di masa lalu. "Pembicaraan tentang beberapa kesalahan, perbedaan pendapat, saya kira semua ini akan dilupakan. Dan dalam ingatan orang-orang akan ada gambaran seorang pahlawan. Dia dan Dmitry Utkin adalah pahlawan sejati," katanya.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan melawan komandan militer Rusia. Mereka menguasai kota di selatan, Rostov dan maju menuju Moskow sebelum berbalik 200 km dari ibu kota.
Putin menggambarkan pemberontakan 23-24 Juni sebagai tindakan menikam dari belakang yang berbahaya, tetapi kemudian bertemu dengan Prigozhin di Kremlin. Dia pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Prigozhin sehari usai kecelakaan itu.
Politisi dan komentator Barat menyatakan tanpa memberikan bukti, bahwa Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin sebagai hukuman atas pemberontakan tersebut. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, tuduhan tersebut adalah kebohongan mutlak.
Ketika ditanya apakah Putin mungkin menghadiri pemakaman Prigozhin, Peskov mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakannya. Dia menjelaskan, Putin memiliki jadwal yang sibuk.