Senin 28 Aug 2023 22:30 WIB

Lalu Lintas Udara Inggris Bermasalah, Penerbangan Seluruh Eropa Dibatalkan

Penumpang mengatakan mereka terjebak di dalam pesawat yang sudah bersiap di landasan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang yang bepergian dari Tiongkok tiba di Bandara Heathrow di London, Inggris, 04 Januari 2023. Mulai 05 Januari 2023, pemerintah Inggris akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk mengekang penyebaran Covid-19, mewajibkan orang-orang yang bepergian dari Tiongkok untuk menunjukkan tes negatif diambil tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan. China mengkritik keputusan tersebut, mengancam tindakan balasan terhadap negara-negara yang menerapkan pembatasan baru ini terhadap warganya, termasuk AS, India, Jepang, dan sebagian Eropa.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Orang-orang yang bepergian dari Tiongkok tiba di Bandara Heathrow di London, Inggris, 04 Januari 2023. Mulai 05 Januari 2023, pemerintah Inggris akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk mengekang penyebaran Covid-19, mewajibkan orang-orang yang bepergian dari Tiongkok untuk menunjukkan tes negatif diambil tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan. China mengkritik keputusan tersebut, mengancam tindakan balasan terhadap negara-negara yang menerapkan pembatasan baru ini terhadap warganya, termasuk AS, India, Jepang, dan sebagian Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Layanan Lalu Lintas Udara Nasional Inggris (NATS) pada Senin (28/8/2023) mengalami masalah teknis sehingga harus membatasi arus pesawat dan memasukkan rencana penerbangan secara manual. Permasalahan ini menyebabkan penundaan dan pembatalan jadwal penerbangan di seluruh Eropa.

 

Baca Juga

"Kami saat ini mengalami masalah teknis dan telah menerapkan pembatasan arus lalu lintas untuk menjaga keselamatan. Para insinyur sedang bekerja untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan tersebut," kata NATS dalam sebuah pernyataan.

 

NATS menambahkan, wilayah udara Inggris tidak ditutup. NATS mengatakan, masalah teknis ini memengaruhi kemampuannya untuk memproses rencana penerbangan secara otomatis.

 

“Sampai teknisi kami menyelesaikan masalah ini, rencana penerbangan akan dimasukkan secara manual yang berarti kami tidak dapat memprosesnya dalam volume yang sama. Pakar teknis kami sedang mencari semua solusi yang mungkin untuk memperbaiki masalah ini secepat mungkin," kata pernyataan NATS.

 

Penyedia pengatur lalu lintas udara Irlandia, AirNav Ireland, mengatakan, masalah terjadi saat hari libur nasional di beberapa wilayah Inggris. Permasalahan ini mengakibatkan penundaan signifikan bagi penerbangan di seluruh Eropa yang melakukan perjalanan ke, dari, atau melalui wilayah udara Inggris.

 

Juru bicara Bandara Heathrow, yang merupakan hub tersibuk di Eropa barat, mengatakan, bandara tersebut bekerja sama dengan NATS dan mitra bandara lainnya untuk meminimalkan dampak terhadap penumpang. Sementara, Bandara Gatwick di selatan London mengatakan kemungkinan besar terjadi pembatalan penerbangan.

 

Sebelumnya, maskapai penerbangan Skotlandia, Loganair mengatakan, terjadi kegagalan jaringan sistem komputer kontrol lalu lintas udara Inggris. Sementara British Airways bekerja sama dengan NATS untuk memahami dampak masalah teknis tersebut. Sementara maskapai lain termasuk Ryanair mengatakan, beberapa penerbangan dari dan ke Inggris akan ditunda atau dibatalkan.

 

Bandara Manchester dan London Stansted memperingatkan potensi gangguan terhadap penerbangan. Sementara itu, bandara lain, termasuk London, Luton, dan Birmingham, mengatakan, mereka berupaya memahami dampaknya agar operasi normal dapat dilanjutkan.

 

Bandara Dublin mengatakan, masalah kontrol lalu lintas udara mengakibatkan penundaan dan pembatalan beberapa penerbangan masuk dan keluar dari ibu kota Irlandia. Banyak penumpang membagikan keluhan mereka akibat persoalan teknis itu di media sosial. Para penumpang mengatakan, mereka terjebak di dalam pesawat yang sudah bersiap di landasan menunggu lepas landas atau ditahan di gedung bandara, di Spanyol, Portugal, Yunani, Israel, dan tempat lainnya.

 

Salah satu saksi Reuters ditahan di landasan Budapest selama dua jam sebelum diturunkan dari pesawat. Pilot memberi tahu penumpang mereka mungkin mengalami penundaan selama 8-12 jam.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement