REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meminta Jepang menunjukkan independensinya dari Washington dengan mencairkan aset Teheran yang dibekukan sanksi Amerika Serikat (AS). Tapi kemudian ia mengatakan satu-satunya dana Iran yang ditahan hanya di Korea Selatan.
"Jepang harus bertindak independen dari AS dengan mencairkan dana kami yang diblokir," katanya saat ditanya wartawan Jepang mengenai dana sebesar 1,5 miliar dolar AS yang diblokir di Jepang, Selasa (29/8/2023).
Namun kemudian yang mengatakan hal sebaliknya. "Saya harus mengklarifikasi sebelumnya Bank Sentral kami mengatakan hanya di Korea Selatan dana kami dibekukan dengan tidak adil, semua aset lain di luar negeri di tangan Bank Sentral Iran," kata Raisi.
Teheran dan Washington sepakat untuk menukar lima warga AS yang ditahan di Iran dengan mencairkan aset Iran sebesar 6 miliar dolar AS yang dibekukan di Korea Selatan. Pada 10 Agustus lalu Iran mengizinkan empat warga AS dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah.
Warga yang kelima sudah berada di tahanan rumah. Mereka diperkirakan akan meninggalkan Iran ketika uang Teheran masuk ke sebuah rekening di Qatar.