Senin 04 Sep 2023 07:14 WIB

Zelenskyy Tunjuk Seorang Muslim Ukraina Sebagai Kandidat Menhan

Rustem Umierov menjadi Muslim pertama yang memegang posisi sebagai menteri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Oleksii Reznikov diganti Rustem Umierov sebagai Menteri Pertahanan Ukraina
Foto: AP/Emrah Gurel
Oleksii Reznikov diganti Rustem Umierov sebagai Menteri Pertahanan Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Ahad (3/9/2023) telah memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dari jabatannya. Zelenskyy menunjuk Kepala Dana Milik Negara Ukraina, Rustem Umierov sebagai pengganti Reznikov.

 

Baca Juga

Jika parlemen menyetujui penunjukan Umierov, dia akan menjadi Muslim dan orang Tatar Krimea pertama yang memegang posisi sebagai menteri di Ukraina. Pengumuman tersebut merupakan awal dari perombakan terbesar dalam sistem pertahanan Ukraina selama perang yang dilancarkan oleh Rusia pada Februari 2022.

 

Reznikov diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada November 2021. Dia telah membantu mengamankan bantuan militer Barat senilai miliaran dolar untuk membantu upaya perang. Namun, Reznikov dirundung tuduhan korupsi. Dia membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai fitnah.

 

“Saya telah memutuskan untuk mengganti Menteri Pertahanan Ukraina. Oleksii Reznikov yang telah melalui perang skala penuh selama lebih dari 550 hari. Saya yakin kementerian memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lain dengan militer dan masyarakat secara keseluruhan," kata Zelenskyy, dilaporkan Al Arabiya.

 

Pergantian menteri pertahanan harus disetujui oleh parlemen. Namun kemungkinan besar pergantian ini akan didukung oleh mayoritas anggota parlemen di Verkhovna Rada.  Zelenskyy mengatakan, dia mengharapkan parlemen menyetujui penunjukan Umierov sebagai menteri pertahanan yang baru.

 

Umierov adalah mantan anggota parlemen. Dia merupakan seorang Tatar Krimea dan telah menjabat sebagai kepala Dana Milik Negara Ukraina sejak September 2022. Dia berperan dalam negosiasi sensitif pada masa perang, misalnya, kesepakatan gandum di Laut Hitam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement