Rabu 06 Sep 2023 16:36 WIB

Jokowi Harap Jepang Dukung Proyek Infrastruktur Hijau di ASEAN

ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai 124 miliar dolar AS per tahun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) bersama Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Foto: EPA-EFE/WILLY KURNIAWAN
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) bersama Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin KTT ASEAN-Jepang ke-26 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan harapan bahwa Jepang bisa menjadi penyokong infrastruktur hijau di Asia Tenggara.

Jokowi mengungkapkan, ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai 124 miliar dolar AS per tahun. “ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusinya pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau,” ucapnya.

Baca Juga

Jokowi mengatakan, ASEAN dan Jepang telah sepakat membentuk kemitraan komprehensif strategis yang bukan sekadar seremonial dan basa-basi. “Tapi justru berbentuk kerja sama konkret yang saling menguntungkan,” ujarnya.

“Jepang sebagai salah satu mitra paling aktif ASEAN dan pendukung utama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dapat menjadi kontributor utama dalam mewujudkan kerja sama konkret yang bermanfaat langsung bagi rakyat,” tambah Jokowi. 

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sambutannya mengapresiasi releasi yang telah terjalin antara negaranya dan ASEAN. “Jepang memulai dialog dengan ASEAN pada tahun 1973, lebih dulu dibandingkan negara-negara lain di dunia. Dalam setengah abad sejak saat itu, ciri khas hubungan Jepang dan ASEAN adalah bahwa kita merupakan mitra terpercaya yang memiliki hubungan dari hati ke hati,” ucapnya.

Kishida mengatakan, dia telah mengumumkan kontribusi baru sebesar 100 juta dolar AS ke Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF). Dibentuk pada 2006, tujuan JAIF adalah meningkatkan kerja sama Jepang-ASEAN, termasuk transfer teknologi dan masuknya investasi dari Jepang ke negara-negara anggota ASEAN.

Kishida kemudian menyampaikan kesiapan Jepang membantu ASEAN dalam melakukan transisi energi. “Di Forum (ASEAN)-Indo-Pasifik hari ini, saya baru saja mengumumkan Inisiatif Konektivitas Komprehensif Jepang-ASEAN untuk lebih memperkuat konektivitas baik dalam aspek keras maupun lunak. Jepang akan mendukung transisi energi di bawah komunitas nol emisi Asia dalam konsep tersebut,” katanya. 

Dia kemudian menegaskan dukungan terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). “Jepang sangat mendukung sentralitas dan kesatuan ASEAN serta pengarusutamaan AOIP,” ujar Kishida. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement