REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang akan memperkuat dukungan dan kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara di enam bidang, termasuk infrastruktur transportasi dan patroli maritim. Langkah ini dilakukan saat Cina semakin menegaskan klaimnya atas Laut Cina Selatan.
“Kami akan mengembangkan berbagai inisiatif kerja sama di bidang politik, keamanan, ekonomi, budaya dan sosial,” kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pada Rabu (6/9/2023) dalam Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) di Jakarta.
Jepang akan menawarkan pelatihan bagi 5.000 orang selama tiga tahun ke depan di enam bidang, yang juga mencakup kerja sama di dunia maya. Kishida mengatakan, proyek infrastruktur transportasi meliputi pembangunan pelabuhan laut, jalan raya, kereta api, dan bandara.
Jepang juga akan membantu meningkatkan kemampuan penegakan hukum maritim dengan melatih personel di lembaga penjaga pantai dan polisi maritim, serta menyediakan kapal patroli. Menyusul dampak pandemi virus korona dan invasi Rusia ke Ukraina, Kishida mengatakan, Jepang akan memperkuat rantai pasokan untuk mengamankan distribusi barang yang stabil dan ketahanan pangan.
Tokyo akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan para pemimpin ASEAN pada Desember mendatang. Pertemuan ini untuk merayakan 50 tahun hubungan kedua negara.