REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan alutsista yang dikerahkan untuk mengamankan rangkaian acara KTT Ke-43 ASEAN seperti kapal perang (KRI) dan pesawat tempur tetap siaga sampai seluruh delegasi kembali ke negaranya masing-masing.
“Sampai delegasi pulang dan sampai H+2 dari 7–9 September 2023 sehingga nanti termasuk KRI yang melakukan penyekatan di utara Jawa dan TNI AU (Angkatan Udara) yang standby pesawat tempur di (Pangkalan Udara) Halim Perdanakusuma maupun di Makassar, dan nanti akan tetap standby sampai H+2,” kata Panglima TNI saat jumpa pers di Kantor Panglima TNI, Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
TNI mengerahkan setidaknya enam kapal perang, dua helikopter serang, dan dua kapal patroli cepat (sea rider) untuk pengamanan area laut sekitar lokasi KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta. Enam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) itu menjaga perairan di area Teluk Jakarta dan di sekitar Banten selama rangkaian KTT Ke-43 ASEAN berlangsung sampai H+2 acara.
“TNI AL menyiapkan kapal perang yang disiagakan di perairan sektor Jakarta—Banten, yakni KRI John Lie-358 (JOL), KRI Sultan Iskandar Muda-367 (SIM), KRI Barakuda-814 (BKD), KRI Kerambit-627 (KRB), KRI Wiratno-379 (WIR), dan KRI dr Rajiman Widyodiningrat-992 (RJW), dua unit helikopter serang (HS) jenis Panther, dan dua sea rider (sejenis RHIB)," kata Pusat Penerangan TNI dalam siaran resminya sebagaimana dibenarkan oleh Kepala Bidang Media Center Puspen TNI selaku Komandan Subsatgas Penerangan Kolonel Arh Budyanto Sudarsono di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Dia menjelaskan dua unit sea rider itu diawaki oleh pasukan elite TNI AL dari Komando Pasukan Katak (Kopaska). Sementara untuk jumlah prajurit TNI AL yang terlibat dalam Satuan Tugas Laut Tim Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN sebanyak 919 orang.
Dari jajaran kapal perang, KRI dr. Rajiman Widyodiningrat-992 juga menjalankan fungsi sebagai rumah sakit yang pelayanan dan fasilitasnya setara dengan rumah sakit tipe-B. "Kapal ini dapat menangani (pasien) jika ada peserta KTT atau personel pengamanan yang sakit atau memerlukan penanganan medis," kata Kolonel Budyanto.
Dia mengatakan kapal perang yang dikerahkan beserta dua helikopter serang berjenis Panther dan dua sea rider pada umumnya difungsikan tidak hanya untuk menjaga kawasan perairan, tetapi untuk pencarian dan penyelamatan (SAR), evakuasi medis, dan evakuasi VVIP.
Kemudian, untuk pengamanan wilayah udara, TNI Angkatan Udara mengerahkan Pesawat Tempur F-16 dari Skadron Udara 16, Helikopter EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8, Pesawat CN-295 Skadron Udara 2, Pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31, Pesawat B-737 400/500 dari Skadron Udara 17, Helikopter NAS-332 VVIP/VIP dari Skadron Udara 45, Helikopter NAS-332 dari Skadron Udara 6, Pesawat AS-365 Daulphin Basarnas dari Satuan Udara PP, Pesawat B-737 Intai Strategis dari Skadron Udara 5, dan Pesawat C-212 dari Skadron Udara 4.