Ahad 10 Sep 2023 13:17 WIB

Tiga Orang Terluka dalam Penembakan di Meksiko

Rombongan warga Meksiko dan AS diserang sekelompok orang bersenjata

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang tentara AS berdiri di samping kendaraannya saat dia menjaga perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat
Foto: AP/Christian Chavez
Seorang tentara AS berdiri di samping kendaraannya saat dia menjaga perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pihak berwenang Meksiko mengatakan rombongan warga Meksiko dan Amerika Serikat (AS) yang dalam perjalanan ke utara Meksiko diserang sekelompok orang bersenjata. Tiga orang penumpang berwarga negara Meksiko terluka dalam peristiwa itu.

Dalam pernyataannya Institut Migrasi Nasional Meksiko (INM) mengatakan peristiwa ini terjadi pada Sabtu (9/9/2023) dini hari di Roma Bridge di Kota Miguel Aleman di perbatasan Negara Bagian Tamaulipas.

Baca Juga

“Karavan tersebut terdiri dari 20 orang, 16 warga negara (Meksiko dan empat warga Amerika yang bepergian dengan dua truk,” kata INM, Ahad (10/9/2023).

Karavan itu memulai perjalanannya dari AS.INM mengatakan, tiga warga Meksiko terluka adalah seorang wanita yang mengalami dua tembak di punggung, seorang pria berusia 62 tahun yang tertembak di kaki, dan seorang pria berusia 70 tahun yang jarinya terkena peluru.

INM mengatakan di antara empat warga negara AS, tiga dari Dallas dan satu dari Atlanta, terdapat dua orang dewasa, berusia 23 dan 21 tahun, serta dua anak di bawah umur, termasuk seorang anak berusia 14 tahun dan seorang anak berusia 19 bulan. Tidak ada warga Amerika yang terluka

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan sekitar pukul 5:30 pada Sabtu pagi, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS  memproses tujuh orang yang diserang di Pos Masuk Roma, termasuk warga negara Amerika, penduduk tetap AS yang sah dan seorang Warga negara Meksiko. Mereka tiba dengan ambulans Meksiko dan diangkut ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan.

Di media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pihak berwenang keamanan Tamaulipas mengatakan enam orang mengalami "guncangan saraf" sementara tiga lainnya terluka akibat tembakan senjata api. Tamaulipas dianggap sebagai salah satu negara bagian paling berbahaya di Meksiko,

Sebab di negara bagian itu terdapat organisasi penjahat yang menyelundupkan imigran, memperdagangkan narkoba dan berbagai aktivitas terlarang lainnya. Pada bulan Maret lalu, empat warga AS diculik di negara bagian itu.

Dua orang tewas dan dua lainnya dibebaskan. Peristiwa itu menyebabkan ketegangan antara pemerintah kedua negara tetangga tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement