Jumat 15 Sep 2023 04:45 WIB

Israel Tutup Tepi Barat dan Jalur Gaza di Hari Libur Yahudi, Rugikan Ekonomi Palestina

Penutupan Tepi Barat dan Jalur Gaza akan berlangsung hingga Sabtu.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Tahun Baru Yahudi (ilustrasi).
Foto: allthatisinteresting.com
Tahun Baru Yahudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Israel hari ini, Kamis (14/9/2023) memutuskan untuk menutup semua pos pemeriksaan yang mengarah ke Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk Tahun Baru Yahudi, yang dimulai pada hari Jumat (15/9/2023). Penutupan ini sangat merugikan perekonomian Palestina dan disebut keputusan ini sebagai tindakan rasis.

Radio resmi Israel, Kan, mengatakan bahwa otoritas pendudukan akan menutup Tepi Barat dan Jalur Gaza, mulai dari tengah hari besok, Jumat, hingga Sabtu malam bertepatan dengan Tahun Baru Yahudi.

Baca Juga

Otoritas zionis Israel juga diperkirakan akan memberlakukan penutupan menyeluruh di wilayah Palestina yang diduduki selama liburan Yom Kippur dan Sukkot yang akan berlangsung selama bulan Oktober.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengecam penutupan tersebut, menganggapnya sebagai hukuman atas dasar rasial dan berbahaya bagi perekonomian Palestina.

"Penggunaan terang-terangan acara keagamaan untuk tujuan kolonial dalam upaya menyesatkan opini publik dunia dengan menyalahkan korban sementara membebaskan algojo, belum lagi kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya terhadap rakyat kami," jelas Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina dalam sebuah pernyataan resminya seperti dilansir WAFA. 

Sementara itu, warga Palestina juga menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya seruan dari organisasi garis keras Yahudi dan pejabat fanatik dan ekstremis Yahudi. Di mana mereka mengintensifkan penyerbuan ke tempat suci umat Islam, Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem pada hari raya Yahudi yang akan datang.

Mereka khawatir seruan-seruan ini akan mengarah pada perang agama jika status quo di Masjid Al-Aqsa, sebagai tempat suci umat Islam diubah dan akhirnya umat Yahudi diizinkan untuk beribadah di kompleks berdinding 144 dunum, yang sama dengan 1000 M² itu.

Hal ini sudah terlihat dengan perintah Otoritas pendudukan Israel yang telah mengeluarkan perintah melarang puluhan aktivis Palestina di Yerusalem Timur, untuk memasuki kompleks Al-Aqsa selama beberapa minggu mendatang. Perintah ini untuk mengamankan akses bebas bagi para pemukim fanatik Yahudi dan pemukim ke situs suci umat Islam tersebut selama hari raya Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement