REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi telah menghadiri KTT G77 yang digelar di Havana, Kuba, pada Jumat dan Sabtu pekan ini. Pada kesempatan itu, Retno menekankan pentingnya peran G77 dalam mendorong upaya memperkuat hak pembangunan bagi negara berkembang.
Dalam pernyataan nasional Indonesia, Retno menyampaikan bahwa tahun ini Indonesia memegang keketuaan ASEAN. Indonesia juga menjadi presiden G20 tahun lalu. “Komitmen Indonesia sangat kuat, untuk membawakan kepentingan negara berkembang dalam dua keketuaan tersebut,” ucap Retno dalam keterangan persnya, Sabtu (16/9/2023).
Terdapat beberapa hal yang ditekankan Retno dalam pernyataan nasional Indonesia. Pertama pentingnya memperkuat multilateralisme. Dia mengatakan G77 harus menjadi kompas moral multilateralisme, solidaritas, dan kemitraan saling menguntungkan.
“Kedua, menekankan pentingnya G77 mendorong upaya memperkuat hak pembangunan bagi negara berkembang, termasuk hak untuk membangun industri hilir dan menjadi bagian dari rantai pasok global,” kata Retno.
Terkait hal itu, Retno menilai ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi memainkan peran sangat penting. Oleh karena itu, Menlu menilai, G77 harus mampu mendorong akses lebih kuat bagi ketiga hal tersebut untuk negara berkembang.
“Dan yang ketiga, dalam kaitan inilah Indonesia mendorong penguatan kerja sama STI (science, technology, innovation) dan siap berkontribusi, baik melalui NAM Centre for South-South Cooperation maupun kerja sama pembangunan Indonesia,” ucapnya.
Retno mengungkapkan, KTT G77 di Havana telah menghasilkan satu dokumen kesepakatan bertajuk Deklarasi Havana. Deklarasi tersebut menggarisbawahi beberapa hal. '
Pertama, peran penting iptek dan inovasi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mengatasi tantangan global. Kedua, menyoroti kesenjangan akses antara negara berkembang serta negara maju terhadap iptek dan inovasi.
Deklarasi juga memuat komitmen kerja sama selatan-selatan, selatan-utara, dan triangular di bidang iptek-inovasi.
G77 adalah kelompok kerja sama negara anggota PBB yang terdiri dari 134 negara berkembang. Agenda utama G77 adalah memajukan kerja sama pembangunan.