Ahad 17 Sep 2023 13:31 WIB

Skandal Suap Migran Guncang Polandia, Visa Dihargai Hingga 40 Ribu Dolar AS

Oposisi menyebut pemerintah melakukan praktik komersialisasi menjual visa.

Dokter militer Belarusia memberi perawatan medis kepada imigran di perbatasan Belarusia-Polandia, 11 November 2021.
Foto:

Jumat lalu, Kementerian Luar Negeri Polandia mengumumkan telah memecat pejabat yang terlibat dalam penerbitan visa ini. Dia adalah Jakub Osajda, direktur kantor legal. Mereka juga mengaudit departemen konsuler dan semua pos konsuler. 

Dalam kasus yang sama, pada 31 Agustus lalu, kementerian memecat wakil menteri luar negeri, Piotr Wawrzyk saat pertama kali skandal suap visa ini muncul di media. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan upaya bunuh diri tetapi tak berhasil. 

Jaksa penuntut umum, Zbigniew Ziobro, menyatakan pihak berwenang sedang bekerja untuk membawa pelaku ke hadapan hukum. Di sisi lain, ia meyakinkan skala skandal suap ini lebih kecil dibandingkan yang diberitakan media dan klaim oposisi. 

Menurut dia, hanya 268 visa yang diterbitkan dalam kasus, sementara berita media menyebutkan 250 ribu visa sejak 2021. Soal Wawrzyk, ia menyatakan, sang mantan wamenlu itu menuliskan surat selamat tinggal dan menginginkan kematian.

Sebab, dia tak tahan dengan serangan di media terhadap dirinya.’’Dia merasa seperti laki-laki yang diburu kebencian sebab ia merasa selama ini orang yang jujur,’’ kata Ziobro. 

Wawrzyk bertanggung jawab membuat regulasi yang memudahkan bagi pekerja asing dari sejumlah negara termasuk Iran, Pakistan, dan Uni Emirat Arab memasuki Polandia. Portal berita Onet juga memberitakan soal peran Wawrzyk.

Ia secara personal bersikukuh mengizinkan penerbitan visa kerja sementara untuk sekelompok orang dari India yang merupakan kru di industri film, Bollywood. Warga India ini membayar 25 ribu hingga 40 ribu dolar AS. Mereka berupaya ke AS melalui Meksiko. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller menyatakan, Kamis, dirinya tak bisa mengonfirmasi laporan soal penjualan visa yang digunakan menuju AS. ‘’Saya tak ingin membicarakan percakapan privat antara dua pemerintahan.’’

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement