Senin 18 Sep 2023 17:24 WIB

Presiden Komisi Eropa Berjanji Bantu Angkat Beban Imigran Ilegal di Italia

Terjadi peningkatan tajam kedatangan imigran ke pulau kecil Lampedusa di Italia.

Rep: Lintar Satria, Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kapal pengangkut imigran menuju Italia
Foto: cbc
Kapal pengangkut imigran menuju Italia

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPEDUSA -- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi pulau Lampedusa di Italia. Pulau itu sedang berjuang menghadapi lonjakan kedatangan migran.

Dalam kunjungan tersebut von der Leyen menjanjikan rencana aksi Uni Eropa sebanyak 10 poin untuk membantu Italia mengatasi situasi tersebut. Sepanjang tahun ini hampir 126.000 migran tiba di Italia, hampir dua kali lipat dari periode yang sama di tahun 2022.

Baca Juga

Baru-baru ini terjadi peningkatan tajam kedatangan imigran ke pulau kecil Lampedusa. Pekan ini terdapat lebih dari 7.000 orang yang tiba dengan perahu, lebih banyak dari populasi permanen pulau itu.

Von der Leyen ditemani Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Mobil yang membawa mereka ke pusat penerimaan migran Lampedusa sempat diblokir penduduk setempat yang memprotes beban yang dihadapi pulau tersebut.

"Kami sedang mengupayakannya, kami melakukan yang terbaik," kata Meloni kepada para pengunjuk rasa, Ahad (18/9/2023).

Setelah kunjungannya ke pusat penerimaan imigran, von der Leyen yang diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua saat mandatnya berakhir tahun depan, menetapkan 10 poin "rencana aksi" untuk mengurangi tekanan terhadap Italia. Negara itu menerima banyak imigran yang tiba dari pantai-pantai Afrika Utara dengan perahu.

"Migrasi tidak teratur adalah tantangan Eropa dan membutuhkan respon Eropa, kita bersama-sama, anda dapat mengandalkan Uni Eropa," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Meloni.

Rencana tersebut termasuk menggunakan badan perbatasan eksternal Uni Eropa, Frontex, untuk mengidentifikasi para migran yang tiba di Italia dan memulangkan mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka.

Von der Leyen menambahkan Frontex juga akan meningkatkan pengawasan laut dan udara terhadap kapal-kapal migran dan membantu menindak para penyelundup manusia. Ia menambahkan ia telah berbicara dengan beberapa pemimpin Uni Eropa tentang rencana tersebut dan yakin akan mendapat dukungan mereka.

Ia berjanji untuk mempercepat pasokan peralatan untuk penjaga pantai Tunisia, yang saat ini merupakan titik keberangkatan utama bagi para migran yang datang dari laut. Ia juga berjanji mempercepat transfer dana ke Tunisia sesuai kesepakatan yang dicapai pada bulan Juli lalu untuk mengatasi lonjakan imigran ke Eropa.

Von der Leyen berjanji untuk meningkatkan akses jalur legal bagi para migran, dengan mengatakan "semakin baik kita menangani migrasi legal, semakin ketat kita menangani migrasi ilegal," katanya seraya berkomitmen untuk terus memerangi para penyelundup manusia.

Lonjakan kedatangan migran merupakan tantangan politik bagi Meloni, yang mulai menjabat pada bulan Oktober tahun lalu. Ia menjadikan pemberantasan imigrasi ilegal sebagai landasan untuk meraih kekuasaan.

Pada akhir pekan lalu ia kembali menegaskan pendekatan yang tepat adalah mencegah orang pergi ke Eropa. Bukan mendistribusikan kembali migran di seluruh blok tersebut.

Pada Senin (18/9/2023) kabinetnya menggelar rapat untuk menyetujui langkah-langkah tegas, termasuk membangun pusat-pusat penahanan dan pemulangan baru dan memperpanjang waktu maksimum para migran dapat ditahan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement