REPUBLIKA.CO.ID, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memutuskan untuk memasukkan Kota Tua Jericho, reruntuhan di dekat kota kuno Tepi Barat, sebagai "Situs Warisan Dunia di Palestina." Israel yang menguasai wilayah tersebut dan tidak mengakui negara Palestina, marah dengan keputusan PBB tersebut.
Jericho adalah salah satu kota tertua yang masih dihuni manusia di dunia, dan merupakan bagian dari Tepi Barat yang dikelola oleh Otoritas Palestina. Daftar tersebut mengacu pada situs arkeologi Tel es-Sultan di dekatnya, yang berisi reruntuhan prasejarah yang berasal dari milenium kesembilan sebelum masehi dan berada di luar kota kuno itu sendiri.
Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan Komite Warisan Dunia PBB di Riyadh, Arab Saudi, di bawah naungan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO. Dikutip dari Times of Israel, Selasa (19/9/2023) kota kuno ini bergabung dengan tiga "Situs Warisan Dunia UNESCO di Palestina" lainnya: Gereja Kelahiran dan rute ziarah di Betlehem, lanskap budaya di Yerusalem selatan dan Battir, dan Kota Tua di Hebron.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan mereka memandang langkah tersebut sebagai "tanda lain dari penggunaan sinis Palestina terhadap UNESCO dan politisasi organisasi tersebut" dan berjanji berusaha "untuk mengubah keputusan menyimpang yang dibuat."
Lalu bagaimana Kota Tua Jericho kenapa lokasi tersebut begitu penting bagi kebudayaan dan peradaban manusia. Terletak di jantung Tepi Barat, Kota Tua Jericho berdiri sebagai bukti abadi sejarah dan budaya manusia yang kaya.
Dengan sejarah yang membentang selama ribuan tahun, Jericho sering dirayakan sebagai salah satu kota tertua di dunia yang masih dihuni hingga saat ini.
Sejarah Jercho sudah ada sejak zaman Alkitab, membuatnya menjadi harta karun arkeologi. Menurut catatan sejarah, Jericho dihuni sejak tahun 10.000 SM, sehingga kota itu salah satu pemukiman tertua yang diketahui di Bumi. Lokasinya yang berada di dekat oasis di Lembah Yordan membuatnya menjadi pusat perdagangan dan pertanian.
Arti penting Jericho dalam Alkitab didokumentasikan dengan baik. Kota ini terkenal dengan kisah Alkitab tentang Yosua atau (Yusya dalam Islam) dan Pertempuran Jericho, di mana tembok-tembok kota ini dikatakan runtuh secara ajaib. Peristiwa ini meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada identitas budaya kota ini dan diperingati melalui berbagai festival dan ritual keagamaan.
Sejarah kuno kota ini menarik para arkeolog dari seluruh dunia. Penggalian menemukan artefak dan struktur yang luar biasa, termasuk tembok kota kuno, tembikar, dan Mata Air Elisa yang terkenal, yang konon dimurnikan secara ajaib oleh Nabi Elisa (Ilyas).
Kota Tua Jericho memiliki sisa-sisa tembok kuno yang diyakini sebagai salah satu struktur pertahanan tertua di dunia. Tembok-tembok ini merupakan bukti keterampilan arsitektur dan teknik yang canggih dari para penduduk kuno.
Salah satu keajaiban arsitektur yang paling menonjol di Jericho adalah Istana Hisyam, yang juga dikenal sebagai Khirbat al-Mafjar. Istana Umayyah yang dibangun pada abad ke-8 Masehi ini terkenal dengan mozaik yang rumit, pemandian air panas, dan aula yang megah, yang menampilkan kemewahan dinasti Umayyah.
Tel es-Sultan, gundukan arkeologi yang menyimpan lapisan-lapisan peradaban kuno, menawarkan sekilas pandang ke dalam perkembangan kota selama ribuan tahun. Pengunjung dapat menjelajahi sejarahnya yang bertingkat-tingkat dan mendapatkan wawasan tentang gaya hidup penduduk di masa lalu.
Yerikho adalah rumah bagi populasi yang beragam, termasuk Palestina, Muslim, dan Kristen. Keragaman budaya ini memberikan kontribusi pada permadani tradisi, perayaan, dan masakan yang kaya. Pengunjung dapat merasakan hidup berdampingan secara harmonis dengan komunitas-komunitas ini.
Sepanjang tahun, Jericho menjadi tuan rumah berbagai festival dan acara budaya. Festival Kurma tahunan merupakan acara utama, merayakan kurma yang terkenal di kota ini dan menampilkan kerajinan tangan, musik, dan tarian lokal.
Para pengrajin di Jericho menghasilkan beragam kerajinan tradisional, termasuk sulaman rumit, tembikar, dan tekstil tenunan tangan. Kerajinan ini tidak hanya indah tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan warisan budaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jericho muncul sebagai pusat ekonomi di Tepi Barat, dengan investasi di bidang pertanian, pariwisata, dan teknologi. Tanah kota yang subur sangat ideal untuk pertanian kurma, yang memainkan peran penting dalam ekonomi lokal.
Atraksi sejarah dan budaya Jericho menarik wisatawan dari seluruh dunia. Pengunjung dapat menjelajahi reruntuhan kuno, mencicipi kuliner lokal yang lezat, dan membenamkan diri dalam budaya kota yang semarak.
Kini Jericho menjadi pusat perselisihan politik dan negosiasi dalam konflik Israel-Palestina. Lokasinya yang strategis di dekat Sungai Yordan dan Laut Mati menjadikannya titik fokus dalam perundingan damai dan perselisihan teritorial.