REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia menegaskan dukungan teguh terhadap perjuangan Palestina dan menyampaikan komitmen terhadap upaya Organisasi Kerja sama Islam (OKI), khususnya terkait Al-Aqsa dan Palestina.
Malaysia berpandangan isu Palestina perlu diselesaikan secara serius dan perlu dilakukan secara adil, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir melalui akun media sosialnya diakses dari Kuala Lumpur, Rabu
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Pertemuan Enam Komite Organisasi Kerja sama Islam mengenai Palestina di sela-sela pertemuan Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) ke-78 di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu, Zambry menyampaikan keprihatinan Malaysia atas kebrutalan rezim Israel terhadap rakyat Palestina dan menyerukan kepada negara-negara anggota OKI serta komunitas internasional untuk menentang penindasan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Tindakan mengutuk Israel saja, menurut dia, tidak cukup dan diperlukan cara konkret untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan negara Palestina untuk merdeka.
Malaysia berpandangan Komite OKI tersebut perlu memberikan tekanan yang sistematik dan terus-menerus kepada Israel atas aksi kejahatannya terhadap kemanusiaan, diskriminasi dan penindasan yang kejam, serta kebijakan apartheidnya.
“Mari kita terus mendukung kerja dan mandat Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam memastikan nasib saudara kita di Palestina ditangani dengan baik,” ujar Zambry.
Para pemimpin dunia bertemu dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Pertemuan UNGA pada tahun ini dimulai pada 5 September, namun sebagian besar pemimpin dunia baru berpartisipasi pada Senin (18/9) untuk hadir pada pertemuan utama.