Jumat 22 Sep 2023 11:43 WIB

Apa Saja Senjata yang Sudah Dikirim Polandia ke Ukraina?

Polandia memasok tank T-72 dan Leopard, kendaraan lapis baja dan howitzer ke Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Polandia telah memasok sejumlah senjata, antara lain tank T-72 dan Leopard, kendaraan lapis baja, dan howitzer ke Ukraina
Foto: EPA-EFE/Henning Bagger DENMARK OUT
Polandia telah memasok sejumlah senjata, antara lain tank T-72 dan Leopard, kendaraan lapis baja, dan howitzer ke Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA  -- Polandia memutuskan tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina, di tengah memburuknya hubungan bilateral akibat perselisihan gandum. Juru bicara Pemerintah Polandia mengatakan, mereka akan melakukan pengiriman senjata ke Ukraina sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki pada Rabu (19/9/2023), mengatakan negaranya tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina. Polandia akan fokus membangun kembali persediaan senjatanya sendiri.

Baca Juga

“Saya ingin memberi tahu Anda bahwa Polandia hanya mengirim pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya. Ini termasuk hasil dari kontrak yang ditandatangani dengan Ukraina," kata juru bicara pemerintah, Piotr Muller kepada kantor berita pemerintah PAP pada Kamis (21/9/2023).

Menteri Kekayaan Negara, Jacek Sasin, menegaskan Polandia perlu menambah persediaan senjatanya sendiri.

“Dalam hal ini, kepentingan Polandia adalah yang utama. Kami tidak bisa melucuti senjata tentara Polandia, kami tidak bisa menghilangkan senjata yang diperlukan untuk keamanan kami," ujar Sasin.

Polandia telah memasok sejumlah senjata, antara lain tank T-72 dan Leopard, kendaraan lapis baja, dan howitzer ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Warsawa belum menerbitkan daftar lengkap semua material yang diberikannya.

Marek Swierczynski, seorang analis pertahanan di lembaga pemikir Polityka Insight mengatakan, keputusan Pemerintah Polandia untuk tidak lagi mengirim senjata ke Ukraina bertujuan sebagai kampanye politik jelang pemilu.

"Menurut pendapat saya, ini lebih merupakan peningkatan kampanye untuk mendapatkan beberapa persen lebih banyak pemilih anti-Ukraina di Polandia," kata Swierczynski.

Polandia akan mengadakan pemilihan parlemen pada 15 Oktober. Partai nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa mendapat kritik dari kelompok sayap kanan atas sikap patuh pemerintah terhadap Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement