REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan penghargaan kenegaraan kepada dua sukarelawan Polandia saat singgah ke negara itu. Namun ia tidak bertemu dengan pejabat Polandia karena ketegangan yang muncul di antara kedua negara akibat persoalan impor gandum.
Pekan lalu Polandia memutuskan untuk memperpanjang larangan impor gandum Ukraina. Hal ini mengguncang hubungan Kiev dengan negara tetangga yang telah menjadi salah satu sekutu paling setia sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari tahun lalu.
Pada Jumat (22/9/2023) Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan kepada Zelenskyy untuk tidak "menghina" orang Polandia. Ia mempertahankan retorika yang keras terhadap Kiev menjelang pemilihan pada 15 Oktober.
Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa dikritik partai sayap kanan yang mengatakan pemerintah Polandia bersikap tunduk pada Ukraina.
Zelenskyy membuat marah negara-negara tetangganya ketika di Majelis Umum PBB ia mengatakan Kiev sedang berusaha mempertahankan jalur darat untuk ekspor gandum. Namun "sandiwara politik" seputar impor hanya membantu Moskow.
Zelenskyy memberikan penghargaan kepada Bianka Zalewska, seorang jurnalis yang membantu mengangkut anak-anak yang terluka ke rumah sakit Polandia, dan Damian Duda, yang mengumpulkan tim medis untuk membantu tentara yang terluka di dekat garis depan.
Zelenskyy berterima kasih kepada semua orang Polandia. "Yang sejak hari pertama membuka keluarga mereka, rumah mereka, membuka diri mereka dan membantu," katanya Sabtu (23/9/2023).
"Saya percaya tantangan apa pun di jalan kita bersama tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan fakta bahwa ada kekuatan di antara orang-orang kita," tambahnya.
Salah satu penerima penghargaan, Duda, mengatakan Zelenskyy sangat informal dalam pertemuan tersebut layaknya seorang teman lama. "Bagi kami, politik tidaklah penting, yang penting bagi kami adalah membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Duda.
Dikutip situs berita Onet.pl, Kepala Kantor Kebijakan Internasional Presiden Polandia, Marcin Przydacz, mengatakan kantornya tidak menerima proposal untuk pertemuan selama Zelenskyy berada di Polandia.