Selasa 26 Sep 2023 10:15 WIB

Ukraina Terima Pengiriman Tank Tempur Abrams dari Amerika Serikat

AS telah berjanji untuk memberikan 31 tank Abrams ke Ukraiana pada awal tahun 2023.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Tank M1A2 Abrams.
Foto: army-technology.com
Tank M1A2 Abrams.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -– Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Senin (25/9/2023), tentaranya telah menerima pengiriman tank tempur Abrams Amerika Serikat (AS). Pengiriman armada tempur terbaru ini dapat meningkatkan pasukan Kiev dalam serangan balasan yang lambat terhadap pasukan Moskow.

“Kabar baik dari Menteri (Pertahanan) (Rustem) Umerov. Abrams sudah berada di Ukraina dan bersiap memperkuat brigade kami,” kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Baca Juga

Ukraina mengumumkan upaya untuk merebut kembali wilayah dari pasukan Rusia pada Juni dikutip dari Straits Times. Ketika itu Kiev membangun batalyon penyerangan dan menerima sejumlah senjata yang dijanjikan oleh negara-negara Barat.

Zelenskyy tidak merinci berapa banyak tank Abrams yang telah tiba di Ukraina dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerahkan tank tersebut ke garis depan.

Namun AS telah berjanji untuk memberikan 31 tank Abrams ke Ukraiana pada awal tahun 2023, bagian dari bantuan keamanan senilai lebih dari 43 miliar dolar AS yang dijanjikan selama 18 bulan terakhir. Keputusan ini usai Jerman mengumumkan akan mengirim 14 tank Leopard 2 dan mengizinkan negara lain untuk melakukan hal yang sama.

Para pejabat AS mengatakan tank-tank Abrams tersebut akan dipasangkan dengan peluru uranium yang dapat menembus lapis baja berukuran 120 mm. Keputusan untuk menyediakan tank Abrams ke Ukraina merupakan sebuah perubahan, karena para pejabat pertahanan AS telah berulang kali mengatakan bahwa tank tersebut tidak cocok untuk pasukan Kiev karena kompleksitasnya.

Perang di Ukraina terus berlanjut, bahkan pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik. Laporan terbaru pada Senin, pasukan khusus Ukraina telah membunuh Komandan Armada Laut Hitam Rusia Viktor Sokolov di Krimea. Dia dibunuh bersama dengan 33 perwira lainnya dalam serangan rudal pekan lalu terhadap markas Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol.

Sedangkan pihak berwenang yang ditempatkan di Sevastopol oleh Rusia mengambil tindakan ekstra untuk mengatasi peningkatan serangan Ukraina terhadap wilayah itu. Krimea menjadi landasan bagi Rusia untuk melancarkan banyak serangan udara terhadap Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 19 bulan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement