Selasa 26 Sep 2023 11:33 WIB

Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas, Begini Reaksi Moskow

Pasukan khusus Ukraina mengklaim berhsil membunuh Komandan Armada Laut Hitam Rusia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kapal penjelajah rudal Moskva, unggulan Armada Laut Hitam Rusia (ilustrasi), Pasukan khusus Ukraina mengklaim bahwa mereka telah membunuh komandan Armada Laut Hitam Rusia Laksamana Viktor Sokolov.
Foto: AP Photo
Kapal penjelajah rudal Moskva, unggulan Armada Laut Hitam Rusia (ilustrasi), Pasukan khusus Ukraina mengklaim bahwa mereka telah membunuh komandan Armada Laut Hitam Rusia Laksamana Viktor Sokolov.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan khusus Ukraina mengatakan pada Senin (25/9/2023) bahwa mereka telah membunuh laksamana tertinggi Moskow di Krimea bersama dengan 33 perwira lainnya, dalam serangan rudal pekan lalu di markas Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi ketika diminta oleh Reuters untuk mengonfirmasi hal ini. Dan juga Moskow tak menyangkal bahwa Laksamana Viktor Sokolov, komandan Armada Laut Hitam dan salah satu perwira angkatan laut Rusia yang paling senior, telah terbunuh.

Baca Juga

Namun, pihak berwenang di Sevastopol yang dipasang Moskow, mengambil tindakan ekstra untuk mengatasi peningkatan serangan Ukraina terhadap Krimea. Wilayah Krimea ini sebuah kawasan penting yang menjadi landasan bagi Rusia, untuk melancarkan banyak serangan udaranya ke Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 19 bulan ini.

Jika dikonfirmasi, pembunuhan Sokolov akan menjadi salah satu serangan Kiev yang paling signifikan terhadap Krimea, wilayah yang disita dan dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

"Setelah serangan ke markas Armada Laut Hitam Rusia, 34 perwira tewas, termasuk komandan Armada Laut Hitam Rusia. Sebanyak 105 pasukan musuh lainnya terluka. Bangunan markas tidak dapat dipulihkan," kata pasukan khusus Ukraina di aplikasi pesan Telegram.

Tidak segera jelas bagaimana Pasukan Khusus Ukraina menghitung jumlah korban tewas dan terluka dalam serangan tersebut. Sementara, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. 

 

 

Ukraina telah meningkatkan serangannya di....

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement