Rabu 27 Sep 2023 07:07 WIB

Jerman Perketat Pengawasan di Perbatasan dengan Polandia dan Ceko

Jerman telah menampung sekitar sejuta pengungsi Ukraina selama setahun terakhir.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Pianis Jerman keturunan Italia Davide Martello, bermain piano di perbatasan di Medyka, Polandia, pada 16 Maret 2022 (ilustrasi). Jerman akan memperketat pengawasan di perbatasan dengan Polandia.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Pianis Jerman keturunan Italia Davide Martello, bermain piano di perbatasan di Medyka, Polandia, pada 16 Maret 2022 (ilustrasi). Jerman akan memperketat pengawasan di perbatasan dengan Polandia.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan memberlakukan pengawasan perbatasan yang lebih ketat dengan Polandia dan Republik Ceko. Tindakan itu dalam upaya untuk membantu memerangi perdagangan manusia mengingat lonjakan migrasi memicu dukungan bagi kelompok sayap kanan menjelang pemilu lokal.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran Deutschlandfunk, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, anggota Partai Social Democrats (SPD) berhaluan kiri-moderat mengatakan, Jerman akan menerapkan pengawasan perbatasan stasioner dengan Polandia dan Republik Ceko. “Kami akan mempersiapkan pengawasan perbatasan yang lebih kuat untuk memerangi penyelundup manusia dengan lebih baik,” katanya yang mencalonkan diri sebagai perdana menteri negara bagian Hesse pada pemilu 8 Oktober.

Baca Juga

Faeser tidak mengatakan kapan kebijakan baru tersebut akan diterapkan. Politico melaporkan pengaturan baru akan diumumkan secara resmi pada Rabu (27/9/2023).

Kekhawatiran mengenai migrasi telah membantu menempatkan partai Alternative for Germany (AfD) yang berhaluan sayap kanan dan anti-migran di urutan kedua dalam jajak pendapat nasional dan pertama di wilayah timur negara itu. Hasil ini meresahkan menjelang pemilu tanggal 8 Oktober di negara bagian Hesse dan Bavaria.

Negara ini telah menampung sekitar sejuta pengungsi Ukraina selama setahun terakhir, dengan permintaan suaka yang tidak terkait dengan Ukraina meningkat tajam. Pihak berwenang setempat mengatakan, sedang membangun perumahan baru namun kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut.

Kanselir Olaf Scholz yang memimpin SPD telah tertinggal dalam jajak pendapat di Hesse. Dia pada pekan lalu mengisyaratkan bahwa Jerman dapat mengambil langkah-langkah untuk memperkuat perbatasan dengan Polandia. Dia pun sebelumnya meminta pemerintah Polandia untuk mengklarifikasi tuduhan mengenai kesepakatan tunai untuk visa bagi para migran.

Masalah ini akan menjadi bahan perdebatan bagi koalisi tiga arah Scholz yang terpecah-belah. Para politisi terkemuka dari mitra koalisi junior partai Greens dan liberal menyatakan pada Selasa, skeptisisme mereka terhadap rencana perbatasan Faeser.

Jerman telah mempertahankan kontrol tetap di perbatasan Bavaria dengan Austria sejak krisis migran Eropa pada 2015. Lebih dari sejuta migran tiba di negara tersebut, banyak di antaranya melarikan diri dari perang di Timur Tengah.

Kanselir Angela Merkel yang konservatif dipuji atas kebijakannya saat itu. Kritikus mengatakan, hal itu telah membantu mendorong kebangkitan AfD yang berhaluan sayap kanan.

AfD diprediksi akan menang dalam tiga pemilu daerah di Jerman timur tahun depan. Mereka kemungkinan memperolehan suara 32-35 di daerah tersebut dan 21 persen secara nasional. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement