REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- British Museum kehilangan ribuan artefak. Sebagian besar artefak yang hilang adalah permata dan perhiasan Yunani dan Romawi kuno. British Museum hanya mengungkapkan jenis artefak yang dicuri dan mengikuti saran ahli untuk tidak memberikan perincian lengkap.
Dikatakan 2.000 artefak yang dicuri termasuk cincin emas, anting-anting, dan perhiasan lainnya yang berasal dari zaman Yunani dan Romawi kuno serta benda-benda kecil seperti permata yang sering dimasukkan ke dalam cincin.
Mereka mengatakan, sedang bekerja sama dengan kepolisian London secara aktif memantau pasar seni. British Museum pun mengaku telah mendaftarkan barang-barang yang hilang tersebut ke database Art Loss Register. Museum ini juga berkonsultasi dengan panel ahli internasional.
Tak hanya itu, British Museum meluncurkan hotline publik untuk meminta bantuan menemukan artefak yang hilang tersebut.
"Jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin, atau pernah, memiliki barang-barang dari British Museum, atau jika Anda memiliki informasi lain yang dapat membantu kami, silakan hubungi kami," kata sebuah halaman di situs webnya yang mengiklankan surel khusus, Selasa (26/9/2023).
British Museum pada bulan lalu, pihaknya telah memecat seorang staf karena barang-barang yang dicuri, hilang, atau rusak. Peristiwa itu menunjukkan krisis yang menyoroti kegagalan internal dan menyebabkan direkturnya berhenti beberapa hari kemudian. Kini, museum tersebut memperketat keamanannya.