Senin 02 Oct 2023 07:53 WIB

Ini Hasil Penyelidikan Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak

Kapasitas gedung hanya 400 orang, tetapi tamu yang hadir mencapai 900 orang

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari setelah kebakaran di pesta pernikahan yang menewaskan sekitar 150 orang
Foto: AP
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari setelah kebakaran di pesta pernikahan yang menewaskan sekitar 150 orang

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD --- Tragedi kebakaran melanda sebuah aula pernikahan yang penuh sesak di sebuah kota di Irak utara. Insiden yang menewaskan lebih dari 100 orang itu, dituding sebagai akibat dari kelalaian besar dan kurangnya langkah-langkah keamanan, demikian hasil investigasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Hasil investigasi tersebut, diumumkan pada konferensi pers hari Ahad (1/10/2023) oleh Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari. Ia mengatakan bahwa pemilik aula dan tiga anggota staf lainnya telah mengijinkan 900 orang masuk ke dalam gedung tersebut, padahal gedung tersebut dirancang untuk maksimal 400 orang.

Baca Juga

"Kebakaran itu tidak disengaja dan tidak disengaja dan terjadi karena kelalaian," demikian hasil investigasi tersebut.

"Menggunakan dekorasi yang mudah terbakar membantu api menyebar dengan cepat dan mengubah aula menjadi bola api," kata Shammari.

Kobaran api menjebak orang-orang di dalam aula pernikahan dan tim penyelamat berjuang untuk menjangkau mereka karena pintu keluar yang sedikit dan kecil, lanjut Shammari menambahkan. Akibatnya sedikitnya 150 orang terluka dalam kebakaran yang terjadi di kota Kristen Hamdaniya - yang juga dikenal dengan nama Qaraqosh.

Menteri Dalam Negeri menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 107 orang dan mengatakan bahwa panel investigasi telah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban tewas dan luka-luka. Penyelidikan tersebut juga membuat rekomendasi bahwa tindakan hukum harus diambil terhadap para pejabat setempat.

Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani sebelumnya telah mengunjungi para korban kebakaran di dua rumah sakit setempat. Dan ia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang lalai atas insiden tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement