REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Para pejabat Vietnam dan Cina sedang mempersiapkan kemungkinan kunjungan Presiden Xi Jinping ke Hanoi pada akhir Oktober atau awal November. Kunjungan ini berlangsung setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengunjungi Vietnam pada September.
Kunjungan tersebut akan menggarisbawahi semakin besarnya kepentingan Vietnam, karena negara-negara besar saling berebut pengaruh di kawasan ini di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington. Empat sumber yang mengetahui tentang rencana kunjungan Xi mengatakan, pernyataan bersama yang akan dikeluarkan selama kunjungan tersebut sedang disiapkan.
Dua sumber mengatakan, Vietnam dan Cina sedang mendiskusikan referensi untuk bersatu dalam komunitas yang memiliki nasib yang sama. Ini adalah sebuah ungkapan yang sering digunakan Xi, dan dianggap kontroversial oleh sebagian orang. Para pejabat Vietnam berhati-hati dalam menambahkan referensi tersebut.
Sumber lainnya di Vietnam mengatakan pernyataan bersama tersebut kemungkinan besar akan menyertakan referensi tersebut. Hal ini dapat diartikan sebagai peningkatan hubungan antara kedua negara, tapi tidak diketahui apa yang akan terjadi dan perjanjian konkrit apa yang akan diumumkan.
Kunjungan tersebut belum diumumkan dan kemungkinan dapat dibatalkan atau ditunda. Namun pengaturan logistik telah dijajaki.
“Semua kegiatan diplomatik penting Vietnam akan diumumkan kepada Anda jika diperlukan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang dalam konferensi pers pada Kamis (5/10/2023), ketika ditanya tentang kemungkinan kunjungan Xi.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, mereka tidak memiliki informasi tentang rencana kunjungan Xi ke Vietnam. Namun salah satu sumber mengatakan, Cina telah mengirimkan tim ke Hanoi untuk mengatur akomodasi bagi delegasi Xi.
Sumber lainnya mengatakan, tim tersebut sedang memesan 800 kamar di hotel-hotel di ibu kota Vietnam, jumlah tersebut sejalan dengan kunjungan kenegaraan. Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi diperkirakan akan mengunjungi Hanoi pada pertengahan Oktober untuk membantu menyelesaikan pernyataan bersama tersebut.
Waktu kunjungan Xi akan bertepatan dengan sidang parlemen Vietnam yang berlangsung dua kali setahun. Xi menyampaikan pidato di parlemen Vietnam pada kunjungan sebelumnya pada 2015. Perjalanan tersebut telah dipersiapkan selama berbulan-bulan.
Vietnam dipandang semakin penting bagi Cina dan AS. Karena Vietnam memperluas perannya dalam rantai pasokan global, serra mengimpor komponen-komponen industri dari Cina yang dirakit sebelum mengekspor produk jadi ke Amerika Serikat atau Eropa.
Washington meningkatkan hubungannya dengan Hanoi pada September. Hal ini mengangkat Amerika Serikat ke peringkat teratas yang sama dengan Cina di Vietnam setelah adanya dorongan diplomatik yang berkepanjangan.
Sebagai presiden Cina, Xi melakukan perjalanan ke Vietnam dua kali. Kunjungan terakhirnya berlangsung pada 2017, ketika ia menghadiri pertemuan puncak Asia-Pasifik dengan Donald Trump, Vladimir Putin, dan para pemimpin lainnya.
Cina adalah investor terbesar dan berkomitmen untuk mengeluarkan hampir 3 miliar dolar AS di Vietnam dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut enam kali lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat pada periode yang sama dan kedua setelah Singapura.
Beijing dan Hanoi berselisih mengenai perbatasan di Laut Cina Selatan dan memiliki sejarah konflik selama berabad-abad.Perang terakhir Cina melawan Vietnam terjadi pada 1979.