Jumat 06 Oct 2023 20:33 WIB

Uni Emirat Arab akan Buka Kembali Kedutaannya di Lebanon

Agustus lalu UEA sempat mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Foto: AP/Burhan Ozbilici
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka kembali kedutaan besarnya di Beirut, Lebanon. Hal itu diumumkan setelah Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) melakukan pertemuan dengan perdana menteri sementara Lebanon Najib Mikati, Kamis (5/10/2023).

Kantor berita UEA, Emirates News Agency (WAM), dalam laporannya mengungkapkan, saat bertemu Mikati, Sheikh MBZ menyampaikan keinginannya agar Lebanon dapat menikmati stabilitas, keamanan, dan kemakmuran.

Baca Juga

“Kedua belah pihak juga sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membuka kembali Kedutaan Besar UEA di Beirut dan membentuk komite bersama untuk mengembangkan mekanisme guna memfasilitasi penerbitan visa masuk bagi warga negara Lebanon ke UEA,” kata WAM.

Pada Agustus lalu, UEA sempat mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon. Desakan itu muncul setelah sepekan pertempuran sengit antara faksi-faksi bersenjata di kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Selain UEA, negara-negara Teluk lainnya juga menerbitkan larangan perjalanan serupa ke Lebanon. 

Dalam pertemuan pada Kamis lalu, Sheikh MBZ dan Mikati berbicara tentang cara-cara untuk meningkatkan hubungan antara UEA dan Lebanon. Hal itu termasuk pembangunan dan ekonomi untuk melayani kepentingan kedua negara. Sheikh MBZ dan Mikati juga membahas tentang krisis di Lebanon serta upaya untuk mengidentifikasi solusi terhadap masalah yang ada saat ini. 

Lebanon tidak memiliki presiden dan pemerintahan yang berfungsi penuh sejak Oktober 2022. Pertikaian politik juga telah menghentikan reformasi yang sangat diperlukan untuk membuka dana dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. 

Dalam pertemuan dengan Mikati, Sheikh MBZ menggarisbawahi pendirian UEA yang “tak tergoyahkan” terhadap persatuan, kedaulatan, dan integritas wilayah Lebanon serta dukungannya terhadap rakyat Lebanon. Sheikh MBZ juga mengatakan UEA berupaya melihat Lebanon memainkan peran aktif di panggung regional dan internasional sebagai negara yang kuat, kohesif, dan aktif.

Sementara itu, Mikati berterima kasih kepada UEA atas dukungannya dan memuji bantuan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Lebanon. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement