REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Zionis Israel melakukan serangan balasan ke wilayah Jalur Gaza, Palestina. Al Jazeera melaporkan, Rumah Sakit Indonesia yang berlokasi di Gaza Utara menjadi sasaran serangan rudal Israel.
Serangan udara Israel tersebut membuat satu tenaga medis Palestina meninggal. Hal itu juga membuat sebagian bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza hancur. Adapun rumah sakit tersebut dibangun atas sumbangan masyarakat dan lembaga dari Indonesia.
Sebelumnya, gerakan perlawanan Palestina, yaitu Hamas pada Sabtu (7/10/2023) dini hari WIB, melancarkan serangan militer mendadak terhadap Israel. Skala penyerangan, yang masih berlangsung, tidak sepenuhnya jelas.
Middle East Eye melaporkan, lebih dari 100 warga Israel terluka akibat tembakan roket. Media Palestina melaporkan bahwa pejuang Hamas telah menawan warga Israel. Kepala polisi Israel mengatakan, ada 21 lokasi konfrontasi aktif di Israel selatan dengan Hamas.
Hal itu terjadi ketika pejuang perlawanan Palestina mulai bergerak maju menuju permukiman Israel di sekitar Jalur Gaza, sebagai bagian dari Operasi Badai al-Aqsa. Pejuang perlawanan Palestina telah menembus permukiman Israel di dekat perbatasan Gaza.
Kondisi itu memaksa sebagian warga Israel memilih lari menuju bandara sekitar. Hal itu terjadi setelah operasi militer kejutan besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan, perlawanan Palestina sedang dalam “perjuangan heroik” untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa.
"Rakyat Palestina kami yang pemberani dan pekerja keras, mereka yang membebaskan dunia, perlawanan Palestina, pada momen bersejarah ini terlibat dalam perjuangan heroik untuk Masjid Al-Aqsa, situs suci kami, dan para tahanan kami,” kata Ismail.
"Selama beberapa hari terakhir, ribuan pemukim fasis dan kriminal menodai tempat suci Nabi (Muhammad) dan melakukan salat di sana untuk memaksakan kedaulatan atas wilayah tersebut. Jika dunia diam, kami tidak akan diam terhadap agresi ini," ujar Ismail.
Brigade Qassam rilis video...