Ahad 08 Oct 2023 18:38 WIB

Polisi Mesir Tembak Wisatawan Israel

Rekaman grafis yang diposting di medsos menunjukkan dua orang tergeletak di tanah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang polisi Mesir melepaskan tembakan ke arah wisatawan Israel di Kota Alexandria di Mediterania pada Ahad (8/10/2023). Menurut pihak berwenang Israel dan Mesir, serangan ini menewaskan sedikitnya dua warga Israel dan satu orang Mesir.

Pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebutkan bahwa satu orang lagi terluka dalam serangan di situs Pilar Pompey di Alexandria. Namun tidak ada perincian lebih lanjut.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Israel mengidentifikasi korban luka sebagai warga Israel yang menderita luka sedang. Kementerian itu menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang Israel bekerja sama dengan Pemerintah Mesir untuk memulangkan warga Israel.

Saluran televisi yang memiliki hubungan dekat dengan badan keamanan Mesir Extra News melaporkan bahwa tersangka penyerang telah ditahan. Pasukan keamanan segera menutup lokasi serangan.

Rekaman grafis yang diposting di media sosial menunjukkan dua orang tergeletak tidak bergerak di tanah. Seorang lainnya terlihat dibantu oleh sekelompok pria. Seorang perempuan terdengar berteriak memanggil ambulans.

Mesir adalah negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel pada 1970-an. Negara itu pun telah lama menjadi mediator dalam konflik Israel-Palestina. Namun sentimen anti-Israel sangat tinggi di negara ini, terutama selama terjadinya kekerasan antara Israel dan Palestina.

Serangan Israel terhadap Hamas terus dilakukan. Bahkan, tentara Israel memerangi pejuang Hamas di jalan-jalan Israel selatan pada Ahad dan melancarkan serangan balasan yang meratakan bangunan di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya sedang berperang dan akan menuntut akibat yang besar dari musuh-musuhnya.  Netanyahu bersumpah bahwa Hamas akan menanggung akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Perang ini akan memakan waktu. Ini akan sulit," ujar Netanyahu.

Gejolak di perbatasan utara Israel juga mengancam akan menarik Hizbullah ke dalam pertempuran. Musuh bebuyutan Israel yang didukung oleh Iran ini diperkirakan memiliki puluhan ribu roket.

Hizbullah menembakkan puluhan roket dan peluru ke tiga posisi Israel di daerah sengketa di sepanjang perbatasan pada Ahad. Militer Israel membalas dengan menggunakan drone bersenjata. Dua anak terluka ringan akibat pecahan kaca di wilayah Lebanon.

Pejabat militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, situasi di perbatasan utara tenang setelah pertukaran tersebut. Namun dia menegaskan pertempuran masih berlangsung di wilayah selatan dan masih ada situasi penyanderaan di sana.

Hagari mengatakan, pasukan telah bergerak ke setiap komunitas di dekat perbatasan Gaza. Mereka berencana untuk mengevakuasi semua warga sipil dan menjelajahi daerah tersebut untuk mencari milisi

“Kami akan menelusuri setiap komunitas sampai kami membunuh setiap teroris yang ada di wilayah Israel. Setiap teroris yang berada di sebuah rumah, semua komandan di rumah tersebut, akan terkena tembakan Israel. Hal ini akan terus meningkat dalam beberapa jam mendatang," ujar Hagari.

Hamas mengatakan, bahwa semalam pihaknya terus mengirim pasukan dan peralatan ke sejumlah lokasi di dalam wilayah pendudukan. Media yang terkait dengan Hamas melaporkan, bahwa putra Nizar Awadallah, seorang pejabat politik senior, terbunuh. Kelompok tersebut belum melaporkan adanya anggota senior yang ditangkap, dibunuh, atau terluka

Tapi warga sipil menanggung telah kerugian yang sangat besar atas kekerasan yang dilakukan kedua belah pihak. Media Israel mengutip pejabat layanan penyelamatan mengatakan, sedikitnya 300 orang tewas di Israel, termasuk 44 tentara.

Sementara para pejabat di Gaza mengatakan, 313 orang meninggal di wilayah tersebut. Seorang pejabat Israel mengatakan militer telah membunuh 400 militan dan menangkap puluhan lainnya.

Badan PBB untuk Palestina UNRWA mengatakan, lebih dari 20 ribu warga Palestina meninggalkan wilayah perbatasan Gaza untuk masuk lebih jauh ke dalam wilayah tersebut dan berlindung di sekolah-sekolah PBB. Israel menyatakan telah menyerang 426 sasaran di Gaza, meratakan bangunan tempat tinggal dengan ledakan besar. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement