REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungan kepada Israel. Kelima negara itu mengecam serangan mengejutkan Hamas yang dimulai pada Sabtu (7/10/2023).
"Kami menegaskan, tindakan Hamas tidak mempunyai pembenaran, tidak mempunyai legitimasi, dan harus dikutuk secara universal," demikian pernyataan bersama tersebut, dikutip dari situs Pemerintah AS, Senin (9/10/2023).
Kelima negara Barat itu menyebut tindakan yang dilakukan Hamas sebagai bentuk terorisme. Mereka juga mengecam Hamas yang menyandera warga Israel dan menyerbu anak-anak muda Israel yang sedang menghadiri festival musik.
"Negara-negara kami akan mendukung Israel dalam upayanya membela diri dan rakyatnya dari kekejaman semacam itu. Kami lebih lanjut menekankan ini bukan saatnya bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk mengeksploitasi serangan-serangan ini untuk mencari keuntungan," demikian pernyataan bersama itu.
Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan AS mengatakan, mereka mengakui aspirasi sah rakyat Palestina. Mereka mendukung upaya keadilan dan kebebasan yang setara bagi warga Israel dan Palestina.
Namun, menurut kelima negara itu, Hamas tidak mewakili aspirasi tersebut. Hamas tidak menawarkan apa pun bagi rakyat Palestina selain pertumpahan darah.
Dalam beberapa hari mendatang, kelima negara itu akan tetap bersatu dan terkoordinasi sebagai sekutu dan sahabat Israel. Mereka akan memastikan Israel mampu mempertahankan diri dan pada akhirnya menetapkan kondisi bagi kawasan Timur Tengah yang damai dan terintegrasi.