Selasa 10 Oct 2023 19:28 WIB

RI Minta Bantuan Filipina Evakuasi WNI dari Palestina-Israel

Filipina memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv.

Pemerintah Indonesia meminta bantuan Filipina untuk mengevakuasi WNI karena Filipina memiliki kedubes di Tel Aviv
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Pemerintah Indonesia meminta bantuan Filipina untuk mengevakuasi WNI karena Filipina memiliki kedubes di Tel Aviv

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa (10/10/2023) berkomunikasi dengan Menlu Filipina Enrique Manalo untuk meminta bantuan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik Israel-Palestina.

"Menlu Retno melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina Enrique Manalo," kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut Iqbal, Menlu Retno dalam komunikasi tersebut meminta bantuan Pemerintah Filipina untuk mengevakuasi WNI dari wilayah konflik Israel-Palestina jika diperlukan.

Permintaan tersebut kemudian langsung ditanggapi Menlu Enrique dengan menginstruksikan tim Filipina di lapangan. Filipina memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv.

Upaya saling membantu evakuasi warga, kata Iqbal, sering dilakukan Indonesia dan Filipina. Sebelumnya, Indonesia membantu evakuasi warga Filipina dari Yaman pada 2015, dari Afghanistan pada 2021, dan Sudan pada 2023.

Pemerintah Indonesia, menurut dia, melakukan semua upaya yang dapat dilakukan dan melalui berbagai jalur guna memberikan perlindungan kepada WNI dan untuk menghentikan kekerasan di Palestina dan Israel sesegera mungkin.

Sebelumnya, Kemenlu RI juga menyatakan bahwa Indonesia saat ini sedang menyiapkan rencana untuk mengevakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi.

Skenario tersebut mencakup kemungkinan mengevakuasi WNI melalui negara-negara terdekat Palestina, yaitu Yordania, Lebanon, dan Mesir.

“Saat ini pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza,” ujar Iqbal.

Berdasarkan data Kemenlu, tercatat 45 WNI berada di Palestina, dan 10 orang di antaranya berada di Jalur Gaza yang menjadi pusat sasaran serangan udara militer Israel.

Selain puluhan WNI tersebut, terdapat juga 230 WNI yang sedang melakukan wisata keagamaan di berbagai titik di Israel. Hingga saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement