Rabu 11 Oct 2023 08:55 WIB

Sejumlah Perusahaan Global Tangguhkan Operasi di Israel

Perusahaan-perusahaan tersebut meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah roket diluncurkan dari pesisir Jalur Gaza menuju Israel oleh pejuang Ezz Al-Din Al Qassam, sayap militer Hamas, di Kota Gaza, 07 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sebuah roket diluncurkan dari pesisir Jalur Gaza menuju Israel oleh pejuang Ezz Al-Din Al Qassam, sayap militer Hamas, di Kota Gaza, 07 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan mulai dari maskapai penerbangan hingga bank telah menutup operasinya di Israel. Mereka meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah ketika Israel mengobarkan perang terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan di industri mulai dari industri travel hingga keuangan di Israel, dilansir dari Aljazirah, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga

Travel

Beberapa maskapai penerbangan Asia, Eropa dan Amerika telah menangguhkan penerbangan langsung ke Tel Aviv. Maskapai penerbangan Amerika Serikat, Delta Air Lines telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Oktober karena menilai kejadian di wilayah tersebut.

Maskapai penerbangan andalan Israel, El Al, mengoperasikan penerbangan tambahan untuk mengangkut pulang tentara cadangan Israel sebagai bagian dari mobilisasi terbesar dalam sejarah negara tersebut. Sementara operator kapal pesiar Royal Caribbean, Karnaval, dan Jalur Pesiar Norwegia telah menyesuaikan rencana perjalanan dan mengubah atau mengalihkan perjalanan ke Israel.

Energi

Chevron, produsen minyak dan gas terbesar kedua di Amerika Serikat, telah diperintahkan oleh Kementerian Energi Israel untuk menutup ladang gas alam Tamar di lepas pantai utara negara tersebut.

Perbankan

Goldman Sachs telah meminta karyawan di kantornya di Tel Aviv untuk bekerja dari rumah. JPMorgan Chase juga meminta lebih dari 200 karyawan di Israel untuk bekerja dari rumah.

Bank of America telah menutup kantornya di Tel Aviv. Mereka akan terus memantau dengan cermat situasi di Israel dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu,

Morgan Stanley menginstruksikan stafnya di Israel untuk bekerja dari rumah. Sedangkan Citigroup, yang mengklaim memiliki kehadiran terbesar di antara lembaga keuangan asing di Israel, telah menawarkan fleksibilitas bagi staf di negara tersebut untuk bekerja dari rumah atau kantor.

Logistik

Pelabuhan Adani, yang dijalankan oleh miliarder India, Gautam Adani mengatakan, Pelabuhan Haifa di Israel utara masih beroperasi. Tetapi Adani terus memantau situasi dan telah menyiapkan rencana kesinambungan bisnis.

Perusahaan pengiriman global FedEx telah menangguhkan layanannya di Israel. Sedangkan UPS untuk sementara menghentikan penerbangan masuk dan keluar dari Israel.

Meskipun gangguan layanan mungkin terjadi, UPS memiliki rencana darurat untuk memindahkan pengiriman yang sudah berada di Israel ke tujuan mereka secepat mungkin.

Teknologi

Nvidia, pembuat chip terbesar di dunia yang digunakan untuk kecerdasan buatan dan grafik komputer, telah membatalkan pertemuan puncak AI di Tel Aviv yang dihadiri oleh CEO Jensen Huang.

Konsumen dan Ritel

Raksasa pakaian H&M telah menutup sementara semua tokonya di Israel. Sedangkan Inditex, pemilik pengecer pakaian Zara, telah menutup sementara 84 tokonya di Israel dan memperpanjang jangka waktu pengembalian.

Farmasi

Perusahaan farmasi Eli Lilly and Co memantau situasi dengan cermat dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan staf. Perusahaan ini memastikan pasokan obat-obatan kepada pasien di wilayah tersebut tidak terganggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement