REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei diejek oleh Israel saat menyuarakan peringatan terhadap Tel Aviv atas gempuran serangan udaranya ke Jalur Gaza. Ejekan tersebut dapat disampaikan karena Khamenei mengeluarkan peringatannya terhadap Israel lewat akun X (Twitter)-nya.
“Kepala rezim Zionis dan para pendukung mereka harus tahu bahwa pembantaian serta pembunuhan massal rakyat Gaza akan menyebabkan bencana yang lebih besar menimpa mereka,” tulis Khamenei lewat akun X-nya dengan nama profil @khamenei_ir, Selasa (10/10/2023).
Unggahan Khamenei itu kemudian direspons oleh akun resmi Pemerintah Israel (@Israel). “Sangat mudah untuk berani ketika Anda bersembunyi di balik keyboard. Anda dan teman Hamas Anda akan segera menyesali tindakan biadab Anda,” tulis akun Pemerintah Israel.
Pada Selasa lalu, Khamenei melayangkan pujian atas keberhasilan serangan kejutan Hamas ke Israel. “Kami mencium tangan mereka yang merencanakan serangan terhadap rezim Zionis,” kata Khamenei dalam pidato perdananya sejak serangan Hamas ke Israel.
Dalam pidato yang disiarkan televisi tersebut, Khamenei tampak mengenakan syal Palestina. “Gempa bumi yang merusak ini (serangan Hamas) telah menghancurkan beberapa bangunan penting (di Israel) yang tidak dapat diperbaiki dengan mudah. Tindakan rezim Zionis sendiri yang harus disalahkan atas bencana ini,” ujar Khamenei.
Dia berpendapat, serangan balasan Israel terhadap Jalur Gaza akan memantik gelombang kemarahan yang jauh lebih besar. “Rezim pendudukan berusaha menampilkan dirinya sebagai korban untuk meningkatkan kejahatannya lebih lanjut. Ini adalah perhitungan yang salah. Ini akan mengakibatkan bencana yang lebih besar,” ucap Khamenei.
Pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas yang mengontrol Jalur Gaza telah memasuki hari kelima. Korban jiwa terus meningkat di kedua pihak. Gempuran serangan udara Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan sedikitnya 900 warga Palestina di sana meninggal.
Serangan Hamas, yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu, juga telah menewaskan 1.200 warga Israel. Baik Hamas maupun Israel masih saling berbalas serangan udara.