REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut menyebarkan hoaks tentang pemenggalan anak-anak Israel dan menyalahkan media dan juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataan lanjutan, juru bicara Gedung Putih akhirnya mengakui Biden dan pejabat AS lainnya belum melihat atau secara independen mengonfirmasi bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel.
Penyataan juru bicara Netanyahu ini merujuk kepada wawancara Tal Heinrich pada Rabu (11/10/12). Dia menyatakan bayi dan balita ditemukan dipenggal di Kfar Aza.
"Balita, bayi-bayi lainnya, beberapa di antaranya dipenggal kepalanya. Inilah yang kami dengar dari tentara di lapangan yang menangani mayat-mayat tersebut," kata Heinrich kepada Nick Ferrari saat wawancara di Breakfast on LBC.
Heinrich kemudian mengungkapkan adegan-adegan di Kfar Azza sangat sulit untuk diproses hingga beberapa jurnalis asing muntah-muntah. Namun nyatanya dia tidak melihat langsung adegan tersebut. Peristiwa pemenggalan pun kemungkinan tidak pernah terjadi.
"Ya, mereka memenggal kepala, mereka memenggal kepala. Apakah jumlahnya sebanding dengan bayi yang dipenggal, anak-anak yang diikat tangan dan ditembak di kepala?" ujar Heinrich sesumbar.
Penyataan yang tak lain hanya karangan ini pun dikutip banyak media dalam laporan yang mencoba menggambarkan kondisi wilayah itu setelah serangan. Artikel yang masih memuat klaim itu adalah CNN dengan judul "Children found ‘butchered’ in Israeli kibbutz, IDF says, as horror of Hamas’ attacks near border begins to emerge".
Berita ini juga memaparkan kondisi wilayah Israel yang berbatasan dengan Gaza, Kfar Aza. Berita itu memuat pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahwa perempuan, anak-anak, balita, dan orang tua dibantai secara brutal seperti dengan tindakan ISIS.
Setelah berita tentang pemenggalan kepala anak-anak ini tersebar dan dikutip oleh Biden, Gedung Putih akhirnya mengonfirmasi bahwa Biden dan pejabat AS lainnya belum melihat atau secara independen mengonfirmasi bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel.
Juru bicara militer Israel pun akhirnya angkat bicara. Melalui laporan Anadolu Agency, dia menyatakan, bahwa tentara Israel tidak memiliki informasi yang mengkonfirmasi tuduhan bahwa Hamas memenggal kepala bayi.
“Kami telah melihat beritanya, tapi kami belum memiliki rincian atau konfirmasi mengenai hal itu,” kata juru bicara tersebut.
Hamas juga sebelumnya telah membantah laporan tentang pembunuhan korban sipil, terutama anak-anak. "Kami dengan tegas menegaskan kepalsuan tuduhan palsu yang dipromosikan oleh beberapa media Barat, yang secara tidak profesional mengadopsi narasi Zionis yang penuh kebohongan dan fitnah terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka, yang terbaru adalah klaim pembunuhan anak-anak, pemenggalan kepala mereka, dan menargetkan warga sipil,” kata Hamas.