REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyampaikan beberapa klaim palsu ketika berbicara tentang pertempuan di Israel dan Palestina. Awal pekan ini Biden menyampaikan pidato selama 10 menit mengenai serangan yang dilakukan oleh pejuang Hamas ke wilayah Israel.
Dalam pidatonya, selain menyalahkan tindakan Hamas tersebut, Biden juga mengatakan sejumlah klaim palsu. Berikut beberapa informasi bohong yang disampaikan Biden ke publik terkait konflik Hamas-Israel:
1. Pemenggalan kepala anak-anak dan bayi Israel
Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin Yahudi di Gedung Putih pada Rabu (11/10/2023) lalu, Biden mengeklaim telah melihat gambar terkonfirmasi yang memperlihatkan Hamas memenggal kepala anak-anak dan bayi.
“Penting bagi warga Amerika untuk melihat apa yang terjadi. Saya telah melakukan ini sejak lama. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan melihat dan memiliki gambar-gambar terkonfirmasi dari teroris yang memenggal kepala anak-anak,” kata Biden.
The Washington Post, dalam laporannya pada Rabu (11/10/2023), mengungkapkan, juru bicara (jubir) Gedung Putih telah mengklarifikasi klaim Biden. Jubir Gedung Putih mengatakan, baik Biden dan pejabat AS lainnya belum melihat atau secara independen mengonfirmasi bahwa Hamas memenggal kepala anak-anak Israel.
Sementara NBC News memberitakan bahwa menurut dua pejabat AS, pernyataan Biden soal teroris memenggal kepala anak-anak Israel merujuk pada laporan Israel dan beberapa laporan media.
2. Hamas serang festival musik
Muncul informasi yang menyebutkan Hamas menyerang festival musik di komunitas atau kibbutz Reim setelah menerobos perbatasan Gaza. Video disebar di media sosial menunjukkan sebuah festival di serang.
Namun video itu direkam sebelum Hamas menggelar serangan mendadak. Video tersebut menunjukkan penggemar Bruno Mars berlari di konser penyanyi AS tersebutnya untuk melihatnya tampil di Tel Aviv.
Presiden Joe Biden ikut mengomentari video tersebut dengan mengatakan bahwa, "Anak-anak muda telah dibantai saat sedang menghadiri festival musik. Sementara para perempuan diperkosa, diserang dan diarak."
3. Hamas sengaja menargetkan warga sipil
Dalam pidatonya pada Selasa (10/10/2023) lalu, Biden menyebut bahwa militer Israel tidak menargetkan warga sipil dan para jurnalis yang meliput pertempuran Israel dengan Hamas. Namun faktanya, ada delapan jurnalis tewas dan dua lainnya hilang dalam serangan udara Israel di Gaza.
Sebaliknya, kata Biden, yang dilakukan Hamas adalah dengan sengaja menargetkan warga sipil. "Teroris dengan sengaja menargetkan warga sipil, membunuh mereka. Kami menjunjung tinggi hukum perang. Itu penting. Ada perbedaan," ujarnya.