REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat berperan lebih aktif dalam perang Palestina-Israel setelah ancaman Israel di Jalur Gaza.
"Cina mendukung PBB dalam memainkan peran penting dalam menghindari eskalasi lebih lanjut serta menegakkan hukum kemanusiaan internasional. Kami menyerukan komunitas internasional untuk bekerja sama menghindari perluasan konflik dan bencana kemanusiaan yang serius," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Cina pada Jumat (13/10).
Sebelumnya Juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan di New York mengatakan para pejabat PBB di Gaza diberitahu oleh petugas penghubung mereka di militer Israel bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerukan evakuasi seluruh penduduk Gaza di utara Wadi Gaza untuk direlokasi ke Gaza selatan dalam waktu 24 jam ke depan.
Menurut Dujarric, PBB menganggap tidak mungkin evakuasi seperti itu terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk karena jumlah seluruh penduduk Gaza di wilayah tersebut adalah 1,1 juta orang atau hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza.
"Kami mencatat pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Kami sangat sedih atas banyaknya korban sipil yang diakibatkan oleh konflik Palestina-Israel dan sangat prihatin atas kemungkinan meluasnya konflik tersebut. Cina menentang tindakan yang merugikan warga sipil dan melanggar hukum internasional," tambah Wang Wenbin.
Cina disebutnya akan terus menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dengan pihak-pihak terkait dan melakukan upaya aktif untuk mendorong turunnya eskalasi, meredakan krisis kemanusiaan dan mengajak pihak-pihak terkait ke meja perundingan perdamaian sesegera mungkin.
Selain itu, Wang Wenbin juga menyebut Cina siap menjadi "juru damai" untuk mendorong para pihak terkait melakukan negosiasi.
Selama beberapa hari terakhir, Utusan Khusus Cina untuk Urusan Timur Tengah Zhai Jun telah melakukan percakapan telepon dengan pejabat kementerian luar negeri negara-negara Timur Tengah, termasuk Palestina, Israel, Mesir dan Arab Saudi, untuk membicarakan ketegangan yang terjadi antara Palestina dan Israel saat ini.
"Utusan Khusus Zhai Jun menekankan selama panggilan telepon bahwa untuk mengakhiri siklus konflik antara Palestina dan Israel, kuncinya adalah kembali ke solusi dua negara sebagai dasar, memulihkan perundingan damai, mendirikan negara Palestina yang merdeka, hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel," jelas Wang Wenbin.
Komunitas internasional dinilai perlu mengambil tanggung jawab dan menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali proses perdamaian.
"Prioritas utama adalah menjamin keselamatan warga sipil, membuka koridor bantuan dan menghindari krisis kemanusiaan yang parah di Gaza," kata Wang Wenbin.
Sejauh ini militer Israel belum mengeluarkan komentar resmi tentang peringatan evakuasi tersebut. Sebelumnya tank-tank Israel telah dikerahkan di dekat perbatasan Jalur Gaza.
Kepala kantor media pemerintah Hamas, Salama Marouf, mengatakan peringatan relokasi dan evakuasi itu adalah upaya Israel untuk menyiarkan dan menyebarkan propaganda palsu.
Israel juga sudah memutus jaringan listrik, air dan bahan bakar ke Gaza, yang menimbulkan "bahaya besar" dan berpotensi menyebabkan "bencana kesehatan dan lingkungan yang parah".