Sabtu 14 Oct 2023 20:15 WIB

Hizbullah: Kami Sepenuhnya Siap Berperang Melawan Israel

Sejumlah negara meminta Hizbullah tidak ikut campur dalam pertempuran Hamas-Israel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Hizbullah, sayap militer yang berhasil mengusir Israel dari Lebanon pada 2006 silam.
Foto: Reuters
Hizbullah, sayap militer yang berhasil mengusir Israel dari Lebanon pada 2006 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Gerakan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran mengatakan, akan sepenuhnya siap untuk bergabung dengan Hamas dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat. Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang antara Isarel dengan Hamas.

“Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” kata Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.

Baca Juga

“Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya dikutip dari AlArabiyah.

Pejabat tersebut menyatakan, negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan tidak langsung, meminta Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam pertempuran. Dia menegaskan, permintaan itu tidak akan mempengaruhi kelompok tersebut.

“Hizbullah tahu tugasnya," ujar Qassem.

Sedangkan Iran sebagai sekutu Hizbullah dan musuh Israel menyatakan agar perang segera dihentikan dengan munculnya ancaman dari Hizbullah.

"Setiap langkah yang akan diambil perlawanan (Hizbullah) akan menyebabkan gempa bumi besar dalam entitas Zionis," kata Amirabdollahian.

Amirabdollahian mengatakan, kelompok Hizbullah Lebanon mempertimbangkan semua skenario perang. Menurutnya Israel harus menghentikan serangannya ke Gaza sesegera mungkin.

Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi sekutu Palestina di Lebanon dalam beberapa hari terakhir. Seorang jurnalis Reuters gugur, sedangkan dan enam jurnalis lainnya dari AFP, Reuters dan Aljazirah terluka di Lebanon selatan pada Jumat (13/10/2023), ketika mereka terjebak dalam penembakan lintas batas.

Militer Israel menyatakan, pasukannya membalas dengan tembakan artileri ke arah wilayah Lebanon setelah sebuah ledakan merusak penghalang perbatasan. Sedangkan Angkatan Udara Israel mengatakan di X pada Sabtu (14/10/2023) pagi, pasukannya telah menyerang sasaran teror Hizbullah di Lebanon selatan sebagai tanggapan atas infiltrasi benda udara tak dikenal ke Israel dan menembak pesawat tak berawak Israel.

“IDF mencegat objek udara yang menyusup dan menembakkan drone,” ujar pernyataan Isarel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement