REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kemungkinan terbukanya front peperangan baru antara Israel dengan kelompok pejuang Palestina, dari arah Lebanon diantisipasi oleh Israel dengan meminta sekutu setianya, Amerika Serikat untuk mengirimkan kapal induk ke dekat perairan Laut Mediterania.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka akan menyerang target-target di Lebanon setelah sebuah serangan rudal dari pejuang Hizbullah menewaskan satu orang di wilayahnya.
Dikutip dari Aljazirah, Ahad (15/10/2023), kapal induk AS, USS Dwight D Eisenhower Carrier Strike Group, bergabung dengan kapal induk USS Gerald R Ford, yang sebelumnya telah tiba di Mediterania, untuk menunjukkan dukungan bagi Israel.
Militer Israel menyatakan kesiapannya untuk memperluas perangnya di Gaza dengan "serangan terkoordinasi dari udara, laut, dan darat". Israel juga terus membombardir Gaza tanpa henti di tengah-tengah perintahnya kepada 1,1 juta penduduk Gaza utara untuk mengungsi ke selatan sebelum serangan darat.
Saat ini, sedikitnya 2.329 warga Palestina, termasuk 724 anak-anak, telah meninggal dan sekitar 9.700 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Gaza.
Sementara itu, Iran juga telah memperingatkan Israel akan adanya "gempa bumi besar" perlawanan jika Israel tidak menghentikan "kejahatan perangnya" terhadap Gaza.