Selasa 17 Oct 2023 12:44 WIB

Israel Janji Sediakan Pasokan Tapi Aliran Air Masih Mati di Gaza

Warga Gaza meminum air yang tidak sehat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina mengambil air dari keran air, di tengah kekurangan air minum, di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin, (16/10/2023)WIB.
Foto: AP/Fatima Shbair
Warga Palestina mengambil air dari keran air, di tengah kekurangan air minum, di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin, (16/10/2023)WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menyatakan, Israel belum melanjutkan pasokan air untuk Jalur Gaza meskipun berjanji untuk melakukannya. Sementara, seorang pejabat Israel menjawab bahwa sejumlah air sedang disediakan untuk suatu daerah di selatan Gaza.

Israel berhenti menyalurkan air ke warga Gaza. Israel juga memberlakukan blokade terhadap makanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya. Israel pada akhir pekan menyatakan pasokan air telah disediakan sebagai bagian dari perjanjian dengan Amerika Serikat. Hanya saja, juru bicara kementerian dalam negeri Hamas Eyad Al-Bozom mengatakan pada Senin (16/10/2023), pasokan air belum dimulai kembali.

Baca Juga

"Warga meminum air yang tidak sehat, menimbulkan krisis kesehatan serius yang mengancam kehidupan warga," ujar Al-Bozom.

Petugas Menteri Energi dan Infrastruktur Israel Israel Katz mengatakan, air disuplai ke komunitas Bnei Sahila, dekat Khan Younis selatan. Namun, menolak memerinci jumlah air yang disuplai tersebut.

Katz mengatakan, memasok air di Gaza selatan akan mendorong warga sipil Palestina untuk berkumpul di wilayah itu ketika Israel menyerang sasaran Hamas di Kota Gaza di utara. Israel telah memerintahkan penduduk di bagian utara Gaza, termasuk Kota Gaza, untuk berangkat ke selatan.

Selain pasokan air, bantuan dari berbagai pihak pun masih tertahan di Mesir. Nasib pengiriman bantuan dan evakuasi terbatas melalui satu-satunya pintu masuk ke Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel masih tersendat. Sumber-sumber Mesir mengatakan gencatan senjata sementara telah diajukan, tetapi Israel dan Hamas mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan, melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mendukung negosiasi mengenai pengiriman bantuan ke Jalur Gaza yang diblokade. Dia sedang melakukan diskusi mendalam dengan Israel, Mesir, dan negara-negara lain.

“Besok saya sendiri akan berangkat ke wilayah tersebut untuk mencoba membantu dalam perundingan, mencoba memberikan kesaksian dan menyatakan solidaritas dengan keberanian luar biasa dari ribuan pekerja bantuan yang telah bertahan dan masih berada di sana membantu negara-negara tersebut. orang-orang di Gaza dan di Tepi Barat,” kata Griffiths dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara kantor kemanusiaan PBB mengatakan, Griffiths berencana berada di Kairo pada Selasa (17/10/2023), dan akan melakukan perjalanan ke lokasi lain di wilayah tersebut dalam perjalanan yang diperkirakan akan berlangsung beberapa hari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement