Kamis 19 Oct 2023 14:34 WIB

Berbagai Pihak Desak Investigasi Penyerangan RS Gaza

Penyerangan ke RS di Gaza harus diselidiki sebagai kejahatan perang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Jenazah di rumah sakit Al Shifa pasca serangan udara di Kota Gaza, 17 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Jenazah di rumah sakit Al Shifa pasca serangan udara di Kota Gaza, 17 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut penyelidikan atas serangan terhadap sebuah Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Jalur Gaza. Desakan yang sama pun disampaikan oleh banyak pemimpin negara.

“Sangat penting bahwa ada semacam penyelidikan mengenai hal ini,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Ketika ditanya oleh Anadolu Agency, apakah PBB akan dilibatkan dalam penyelidikan untuk mengklarifikasi rincian serangan yang membunuh ratusan warga sipil, Dujarric mengatakan, kondisi saat ini masih awal. Dia menyatakan, PBB harus melihat kondisi yang berjalan dalam penyelidikan.

PBB pun ditanya apakah akan bermaksud melakukan investigasi seperti yang dilakukan pada 2014 terhadap penembakan yang dilakukan Israel terhadap sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza. “Saya tidak ingin maju lebih dulu tentang diri kita sendiri di sini, dan saya tidak akan berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan," ujar Dujarric.

“Yang jelas perlu ada semacam investigasi dan kita lihat saja pengaturannya dan mulai dari situ,” kata juru bicara PBB itu.

Sedangkan Presiden Irlandia Michael D Higgins meminta agar serangan udara mematikan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza harus diselidiki sebagai kejahatan perang. "Sangat, sangat penting adanya penyelidikan yang dapat diandalkan mengenai bagaimana (insiden) itu terjadi, siapa yang bertanggung jawab dan apa konsekuensinya," ujarnya.

“Ini harus diselidiki, tentu saja, sebagai kejahatan perang,” kata presiden seperti dikutip dari surat kabar daring Irlandia journal.ie.

Higgins mengatakan, orang-orang di Gaza selatan sudah hidup dalam kondisi yang sangat tertekan karena kekurangan makanan dan air. Dia pun menyatakan kemarahannya atas setiap serangan terhadap warga sipil, termasuk dalam acara musik yang merujuk pada peristiwa serangan mengejutkan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

“Tapi kita tidak diminta untuk memilih dan mengatakan bahwa kita harus secara eksklusif berkonsentrasi pada kengerian tersebut dan, pada saat yang sama, mengesampingkan kekhawatiran kita terhadap pelanggaran hukum internasional yang telah diumumkan sebelumnya dan terjadi ketika kita mengambil air, ketika Anda menghapuskan bantuan medis, ketika Anda mengambil makanan dari penduduk sipil," ujar Higgins merujuk pada tindakan Israel terhadap warga Gaza.

Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mendesak penyelidikan yang detail atas ledakan yang memakan korban jiwa hingga 417 orang tersebut. "Kita masih belum tahu persis apa yang terjadi. Insiden ini penting untuk diselidiki secara menyeluruh," ujarnya dikutip dari politico.

Dikutip dari independent, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly  akan menggandeng negara sekutu untuk melakukan penyelidikan. “Inggris akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk mencari tahu apa yang terjadi dan melindungi warga sipil tak berdosa di Gaza," katanya. 

AS meyakini klaim Israel bahwa serangan dilakukan Jihad Islam...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement