REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA -- Empat orang ditangkap setelah sebuah bom pipa meledak di dekat kedutaan Israel di Siprus pada Sabtu (21/10/3023) pagi. Ledakan tersebut menyebabkan sedikit kerusakan dan tidak ada korban luka, kata polisi.
Insiden itu terjadi di ibu kota Siprus, Nicosia, pada pukul 01.37 waktu setempat, sekitar 30 hingga 40 meter dari kedutaan. Insiden ledakan bom pipa ini terjadi ketika perang antara Israel dan Hamas di Gaza memasuki minggu ketiga.
Para ahli bahan peledak Siprus yang dipanggil ke lokasi tersebut menemukan sisa-sisa bom pipa yang diledakkan menyebabkan kerusakan ringan. Menurut polisi, bom tersebut mengandung jenis bahan peledak yang digunakan dalam pembuatan kembang api.
Polisi mengatakan mereka menangkap empat tersangka berusia antara 17 dan 21 tahun, dua di antaranya berjalan kaki di dekat lokasi kejadian dan dua lainnya berada di dalam mobil yang diparkir di jalan perumahan terdekat. Kepolisian Siprus tidak memberikan informasi apa pun tentang identitas atau kewarganegaraan mereka, dan keempatnya akan hadir di pengadilan pada Sabtu malam.
"Salah satu tersangka membawa dua pisau dan palu di mobilnya," kata polisi.
Siprus memiliki komunitas Yahudi yang cukup besar, dan sejak konflik dimulai, polisi telah memperketat keamanan di sekitar kedutaan Israel dan tempat-tempat lain yang memiliki kepentingan Yahudi, seperti sinagoga di kota pelabuhan Larnaca di bagian selatan. Namun hanya ada sedikit laporan mengenai insiden anti-Semit di pulau liburan yang merupakan tujuan favorit wisatawan Israel, yang merupakan kelompok pengunjung nasional terbesar kedua setelah warga Inggris.
Siprus juga menampung orang-orang yang melarikan diri dari konflik dengan menggunakan penerbangan militer dan kapal pesiar dari pulau Mediterania yang terletak hanya 250 kilometer (155 mil) dari garis pantai Israel.