Senin 23 Oct 2023 06:29 WIB

Penjaga Perbatasan Mesir Terkena Serangan Israel

Israel segera menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Petugas berjaga di perbatasan Mesir dengan Gaza (ilustrasi).
Foto: XINHUA/ANTARA
Petugas berjaga di perbatasan Mesir dengan Gaza (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --  Juru bicara militer Mesir menyatakan bahwa secara tidak sengaja anggota militer Mesir yang sedang berjaga di perbatasan terkena pecahan peluru dari tank Israel pada Ahad (22/10/2023). Sementara beberapa petugas lainnya menderita luka ringan. 

“Insiden ini sedang diselidiki dan perinciannya sedang ditinjau. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyatakan kesedihan atas insiden tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

Militer Israel sebelumnya mengatakan, bahwa salah satu tanknya secara tidak sengaja menghantam posisi Mesir di dekat perbatasan Jalur Gaza. Militer Mesir mengatakan, ledakan itu menyebabkan luka ringan terhadap anggota penjaga perbatasan negara tersebut. 

Tentara Mesir mengatakan, Israel segera menyatakan penyesalannya atas insiden yang tidak disengaja tersebut. Israel pun menyatakan upaya penyelidikan sedang dilakukan.

Media Mesir mengatakan, serangan Israel tidak akan mengganggu aliran bantuan ke Gaza. Sejak Sabtu (21/10/2023), 37 truk yang membawa pasokan penting telah menyeberang ke Gaza melalui pos perbatasan Rafah dengan Mesir, yang terletak sekitar tiga kilometer dari Israel.

Tapi lembaga-lembaga bantuan masih memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan. Rumah sakit-rumah sakit hampir kehabisan bahan bakar untuk menyalakan inkubator dan peralatan penting lainnya. 

Kepala logistik Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza Mahmoud Abu al-Atta mengatakan, truk-truk berisi bantuan telah diserahkan kepada lembaga-lembaga kemanusiaan, tertentu termasuk UNICEF dan Bulan Sabit Merah Qatar. Dia mengatakan, beberapa bantuan dialokasikan untuk rumah sakit dan beberapa untuk tempat penampungan yang dikelola PBB.

Penyeberangan antara Gaza dan Israel telah ditutup sejak pecahnya perang pada 7 Oktober. PBB memperkirakan sekitar 100 truk per hari dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan Gaza, dengan lebih dari 4.650 orang meninggal dalam serangan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement