Senin 23 Oct 2023 18:35 WIB

Israel Telah Hancurkan 31 Masjid dan 3 Gereja di Gaza

Israel juga menyerang kantor-kantor sipil di Gaza

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Bendera Hamas terlihat di tengah reruntuhan masjid yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 09 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Bendera Hamas terlihat di tengah reruntuhan masjid yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 09 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menghancurkan lima masjid dan tiga gereja pada Ahad (22/10/2023). Total masjid yang hancur akibat serangan Israel, menurut Kementerian Wakaf dan Agama yang berbasis di Gaza, menjadi 31 bangunan sejak 7 Oktober.

“Jumlah masjid yang hancur total sejak awal serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 31,” kata Kementerian Wakaf dan Agama dikutip dari Middle East Monitor.

Baca Juga

Kantor media pemerintah di Jalur Gaza pada Ahad menyebutkan serangan Israel di Gaza juga menyebabkan kerusakan signifikan pada tiga gereja.

Sementara setengah dari seluruh tempat tinggal di Jalur Gaza telah rusak sebagian atau seluruhnya dalam dua minggu terakhir serangan tersebut. Laporan tersebut juga menyoroti pemboman Israel terhadap beberapa situs sipil seperti kantor pusat kementerian, stasiun radio Alquran milik Kementerian Wakaf dan Agama. Dikatakan bahwa 10 pegawai kementerian kehilangan nyawa dalam serangan ini, dan lainnya terluka.

Perang di Gaza di bawah pemboman dan blokade Israel dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza. Setidaknya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak-anak dan 1.000 wanita telah terbunuh dalam serangan Israel di Gaza, sementara angkanya mencapai lebih dari 1.400 orang di Israel.

Gaza juga sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis. Konvoi bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan. Ini merupakan pengiriman bantuan pertama ke Gaza sejak perang pecah antara Israel dan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement